HeadlineLensa Terkini

Kemenkes Siapkan Penambahkan 10 Laboratorium Deteksi Cacar Monyet

Menindaklanjuti terdeteksinya virus cacar monyet di tanah air, Kementerian Kesehatan menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 10 ribu dosis vaksin cacar monyet. Nantinya, vaksin tersebut akan diberikan kepada pasien positif dan orang yang berkontak erat. Juga, setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain persiapan vaksin, Kemenkes juga akan menambah sebanyak 10 laboratorium pendeteksi virus cacar monyet, beserta 1.200 reagen untuk pemeriksaan virus ini.

“Saat ini laboratorium yang bisa memeriksa cacar monyet ada dua, yaitu laboratorium rujukan nasional Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes dan laboratorium IPB University. Dan saat ini dalam proses penambahan 10 laboratorium untuk melakukan pemeriksaan PCR cacar monyet sesuai dengan pintu masuk yang diharapkan jadi kewaspadaan kita,” terang Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dikutip pada Senin (22/8).

Virus cacar monyet ini, menurutnya, memiliki cara pendeteksian dan penanganan yang berbeda dengan virus Covid-19.

“Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR COVID-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” kata Syahril.

Ia pun menyebut, bahwa pasien cacar monyet tak membutuhkan ruang isolasi seperti Covid-19. Menurutnya, penderita cacar monyet perlu diberikan terapi perawatan klinis dengan optimal.

Hal itu, bertujuan untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Pasien pun harus diberi cairan obat dan makanan, untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Lebih lanjut, Infeksi bakteri sekunder juga harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai Tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar telah dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022, berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.

Sedangkan Tecovirimat sendiri, saat ini belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *