Lensa MancaLensa Terkini

Jelang Penobatan Raja Charles III, Kelompok Anti-monarki Siap Berdemo

Penobatan Raja Inggris Charles III akan dilaksanakan pada hari Sabtu (6/5) besok. Di sisi lain para demonstran anti-monarki juga tengah bersiap untuk melakukan protes saat acara penobatan itu berlangsung.

Melansir dari AFP, Jumat (5/5), lebih dari 1.500 pengunjuk rasa berpakaian kuning akan berkumpul di samping Trafalgar Square dengan meneriakkan “Not my King” (Bukan Raja Saya), saat iring-iringan kerajaan melewati kawasan tersebut.

“Kami akan mencoba dan menjaga suasana tetap ringan, tetapi tujuan kami adalah untuk membuatnya tidak mungkin diabaikan,” kata Graham Smith, kepala eksekutif kelompok anti-monarki.

Menurut Smith, penobatan Raja Charless ini merupakan salah satu perayaan atas institusi yang korup. Pihaknya telah sejak lama mencari momentum yang dapat menggulingkan monarki Inggris yang berusia 1.000 tahun itu. Menurutnya penobatan itu menjadi salah satu momen yang tidak dapat dilewatkan untuk menyuarakan pendapatnya.

Smith juga berpendapat sistem kekerajaan itu secara umum tidak lagi sejalan dengan dunia yang sudah modern. Menurutnya, raja atau ratu adalah seseorang yang menerima segala keistimewaan mulai dari status hingga harta, tanpa harus bekerja dan meniti karier. Hal ini sudah tidak adil bagi sistem masyarakat sekarang.

Sementara itu, Menteri Keamanan Inggris Tom Tugendhat mengatakan pemerintah mengizinkan adanya unjuk rasa tersebut sebagai kebebasan berekspresi.

”Ini bagian dari asas demokrasi kita. Selama unjuk rasa dilakukan dengan damai, tidak akan dilarang,” ucapnya, dikutip dari BBC, Jumat (5/5).

Pihaknya juga telah bersiap untuk mengamankan prosesi upacara penobatan Raja Charles III ini berjalan dengan lancar. Sedikitnya 11.500 aparat kepolisian akan berpatroli keliling ibu kota London pada hari penobatan, Sabtu (6/5), bersama dengan 2.500 aparat hukum lainnya seperti polisi laut, polisi antihuruhara, penjinak bom, pemadam kebakaran dan petugas pengawasan lainnya.

”Ini momen yang sangat penting bagi negara. Meski ini tantangan berat bagi polisi, intelijen, dan pasukan keamanan lain, kami siap menghadapinya,” tegasnya.

Untuk diketahui, Raja Charles menjadi raja Inggris dan 14 kerajaan lainnya setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth pada bulan September tahun lalu.

Acara ponabatannya ini akan digelar besok Sabtu (6/5) dengan jumlah tamu undangan sebanyak 2.000 orang. Jumlah itu jauh lebih sedikit dengan tamu undangan penobatan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953 yang berjumlah 8.000 orang. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *