Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Jangan Toleransi Perilaku Pasangan yang Seperti Ini

Menjalin hubungan tidak selalu menyenangkan seperti saat jalan-jalan di taman. Kadang, kita harus berhadapan pada perilaku yang merugikan kesehatan emosional kita. Para psikolog berpendapat, ada beberapa pola perilaku tertentu yang tidak boleh ada dalam suatu hubungan. Perilaku ini, kentara atau tidak, bisa merusak harga diri dan kebahagiaan. Jangan toleransi perilaku pasangan yang melukai Anda baik fisik maupun batin.

Oh ya.. ini bukan tentang menunjuk siapa yang salah ya, siapa yang menjadi penyebab masalah. Melainkan, ini tentang memahami bahwa kita berharga dan membentuk batasan yang tepat untuk hubungan yang sehat dan bahagia.

Tidak Menghargai

Rasa hormat adalah awal hubungan yang sehat. Tanpa itu, pondasi hubungan akan hancur. Sikap tidak menghargai secara terus menerus akan mengikis harga diri dan menumbuhkan kebencian. Contohnya selalu meremehkan, mengabaikan perasaan Anda, bisa juga tidak mengakui keberhasilan Anda. Bedakan tidak menghormati karena kejujuran atau cinta yang sulit. Ada banyak cara untuk berkata jujur, bahkan untuk hal yang sulit sekalipun tanpa menjadi tidak hormat.

Selalu Mengkritik

Tidak ada orang yang sempurna. Wajar juga juga kalau di antara pasangan saling menunjuk kekurangan satu dengan yang lain. Tetapi jika kritik itu terjadi terus menerus. Hati-hati.

Misal, berawal dari kritik tentang masakan, terus cara berpakaian. Lama-lama ke cara berpikir bahkan sampai ke ciri-ciri kepribadian pasangan. Parahnya lagi jika kritik mulai dilontarkan di depan orang lain, teman, keluarga besar.

Manipulasi Emosi

Memanipulasi emosi kadang sulit terlihat tapi ini adalah salah satu perilaku yang paling merusak dalam sebuah hubungan. Menggunakan emosi untuk mengontrol atau mengeksploitasi orang lain. Caranya bisa bermacam-macam, membuat orang lain merasa bersalah, membuat orang lain meragukan atau mempertanyakan pikiran mereka sampai ke playing victim. Intinya adalah menguasai orang lain dengan mengorbankan kesehatan mental dan emosi orang lain.

Menariknya, menurut penelitian, orang yang suka memanipulasi pasangan mereka cenderung tidak setia. Ini pentingnya mengenali adanya manipulasi emosi sejak awal hubungan.

Tidak Komunikatif

Komunikasi yang baik adalah darah kehidupan hubungan yang sehat. Ini adalah cara kita mengekspresikan kebutuhan kita, perasaan kita dan harapan. Tanpa komunikasi yang baik, kesalahpahaman bisa memburuk menjadi kebencian dan konflik.

Jika pasangan Anda terus menerus menolak untuk berkomunikasi. Ini masalah. Mendiamkan berhari-hari, menghindari pembicaraan yang serius atau hanya sekedar menolak mendengarkan ketika Anda bicara.

Perilaku semacam ini akan membuat Anda merasa tidak didengarkan dan tidak dihargai. Harus dipahami komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kebutuhan dasar sebuah hubungan.

Suka Mengendalikan

Bentuknya bisa bermacam-macam. Mendikte dengan siapa Anda berteman, bagaimana Anda membelanjakan uang Anda bahkan pakaian apa yang Anda kenakan.

Perilaku ini sering sekali dianggap perhatian atau melindungi tapi jangan tertipu. Ini adalah bentuk dominasi dan tanda hubungan yang tidak sehat.

Kalau Anda harus mendapatkan persetujuan untuk setiap keputusan, ini adalah tanda. Hubungan yang sehat adalah ketika masing-masing memiliki kebebasan untuk membuat keputusan.

Cinta itu tentang menghargai bukan mengendalikan.

Tidak Jujur

Pondasi lain dalam hubungan adalah rasa percaya. Jika sudah dimulai dengan ketidakjujuran, semuanya akan goyah.

Bayangkan saja, ketika Anda sudah menghabiskan waktu, energi dan emosi membangun hubungan dan tahu-tahu pasangan Anda selama ini membohongi Anda. Rasa sakit yang diakibatkan akan begitu besar dan sering sekali meninggalkan luka emosi yang dalam.

Baik itu kebohongan putih yang kecil atau pengkhianatan besar, ketidakjujuran bisa mengikis rasa percaya. Dan bisa menyebabkan kerusakan yang sulit diperbaiki.

Penting untuk diingat, Anda berhak atas kejujuran dan transaparansi dalam hubungan Anda Hubungan tanpa rasa percaya sama dengan mobil tanpa bahan bakar. Anda bisa berada di dalamnya tapi Anda tidak akan kemana-mana.

Pengabaian

Bukan hanya ada secara fisik. Kehadiran secara emosi juga sama pentingnya. Ada tapi tiada. Sibuk sendiri dengan telepon genggam ketika sedang makan malam bersama. Bersikap dingin dan pasif ketika pasangan menceritakan tentang hari-harinya. Bahkan tidak hadir secara emosional ketika pasangan membutuhkan dukungan.

Pengabaian adalah pembunuh diam-diam hubungan Secara perlahan mengikis ikatan dan keintiman.

Tidak Menghargai Batasan

Setiap orang memiliki batasan. Batasan yang tidak boleh dilanggar. Batasan yang melindungi kesejahateraan mental, emosional dan juga fisik. Penting sekali untuk mengomunikasikan batasan dan bersikap tegas tentangnya. Pasangan yang menghargai Anda akan menghargai batasan Anda juga. Batasan bukan halangan dalam hubungan. Batasan adalah penanda dari saling menghargai dan saling pengertian.

Pelecehan Fisik atau Emosi

Yang ini tidak bisa dinegosiasikan. Apapun bentuknya, fisik, emosi atau psikologis, pelecehan tidak bisa diterima dalam suatu hubungan. Jangan toleransi perilaku pasangan semacam ini.

Pelecehan bisa meninggalkan luka emosi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sembuh. Jangan pernah membenarkan perilaku pasangan yang melecehkan Anda. Ingat, kesejahteraan Anda itu penting.

Refleksi Akhir: Harga Diri Adalah Kunci

Inti dari perilaku-perilaku tadi ada konsep yang sangat penting: harga diri.

Pahami Anda tidak hanya berharga untuk perkembangan diri Anda tapi juga berharga untuk membangun hubungan yang sehat.

Ketika Anda tahu Anda berharga, Anda akan semakin tidak toleran dengan sikap-sikap yang mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional Anda. Anda akan tahu Anda berhak dihormati dan dicintai.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Tina Fey, 9 behaviors you should never tolerate from your partner, according to psychology, diakses 28/12/2023 dari https://hackspirit.com

Baca Juga : https://lensa44.com/cara-cerdas-mengakali-atasan-toksik/

Share

One thought on “Jangan Toleransi Perilaku Pasangan yang Seperti Ini

Comments are closed.