Lensa JogjaLensa Terkini

Impian Warga Temuwuh dan Muntuk Miliki Jalan Baru Terwujud

Setelah 42 tahun menunggu impian menjadi kenyataan, warga Kelurahan Muntuk dan Temuwuh, Kapanewon Dlingo, Bantul, Yogyakarta kini sumringah. Pasalnya, akses yang menghubungkan kedua desa tersebut yakni ruas jalan Pedukuhan Tangkil dan Salam telah selesai dibangun.

Sebuah impian yang dinanti-nantikan selama 42 tahun oleh warga Temuwuh dan Muntuk. Pada saat prosesi peresmian, kebahagiaan itu terlihat jelas. Ratusan warga dari berbagai usia sengaja datang berbondong-bondong menuju lokasi peresmian.

Mereka kini bisa menikmati infrastruktur jalan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya secara lancar. Tadinya, area ini hanya tersedia satu akses jalan setapak, berkontur tanah dan licin yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Terlebih, sebelum adanya jembatan penghubung, warga terpaksa menyeberangi sungai untuk menuju kedua kelurahan itu.

Jalan sejauh 1.2 kilometer ini nantinya akan memperpendek jalur perjalanan yang sebelumnya harus memutar sejauh lebih dari 10 kilometer. Dengan adanya jalan penghubung tersebut, diharapkan dapat memperlancar mobilitas lalu lintas. Tidak hanya bagi masyarakat Dlingo, Bantul, tetapi juga masyarakat Gunungkidul.

Sejak dimulai pengerjaannya pada pertengahan bulan Februari lalu oleh satgas TMMD dan hingga hari penutupan ini, banyak hal positif yang mulai dirasakan masyarakat. Salah satunya yakni wajah desa yang berubah karena adanya pembangunan fisik dan lebih terkenal lagi.

Proyek TMMD Reguler ke-119

Infrastruktur ini merupakan hasil karya dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler ke 119 yang dikerjakan oleh Kodim 0729 Bantul bersama lintas sektoral dan masyarakat.

Usai diresmikan oleh Kasdam IV Diponegoro Brigjen Tni Budi Irawan diharapkan melalui pembangunan inilah potensi yang ada di kedua desa itu dapat lebih dikembangkan guna mencapai pemerataan keutuhan dan kemandirian desa secara berkelanjutan.

Proyek TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler yang ke 119 kodim 0729 Bantul ini menelan biaya Rp1,3 milyar yang bersumber dari APBN dan APBD.

Selama 30 hari target pengerjaan, satgas TMMD reguler 119 ini mampu menyelesaikan pembangunan cor blok jalan dengan lebar empat meter, jembatan sepanjang 12 meter, talud 60 meter, dan drainase sepanjang 50 meter, serta rehab bangunan sesuai yang ditargetkan. Berikut pembangunan sasaran non fisik berupa sosialisasi bela negara dan berbagai penyuluhan kepada masyarakat.

Program TMMD yang dilaksanakan selama lebih dari delapan dekade ini merupakan salah satu program bakti TNI. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam percepatan program pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan dan terpencil.

Tak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga meningkatkan peran aktif masyarakat ke depannya.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/tmmd-ke-119-buka-akses-perekonomian-masyarakat-di-muntuk/

Share