TMMD ke-119 Buka Akses Perekonomian Masyarakat di Muntuk

Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler Korem 072 Pamungkas kembali digelar. Kali ini, pada program yang TMMD ke-119 tersebut menyasar wilayah pelosok di Kabupaten Bantul. Tepatnya di Dusun Tangkil, Muntuk, Dlingo, bersinergi antara militer dan masyarakat.

“TMMD ke-119 ini merupakan program dari Angkatan Darat di-breakdown ke Kodam 4. Kita yang reguler itu ada empat, kebetulan reguler yang ada di Korem 072 Pamungkas ini berada di Kodim Bantul. Di jajaran kami di Korem 072 Pamungkas ada 10 kodim, jadi ada lima di DIY, dan lima di Karesidenan Kedu. Masing-masing Kodim juga melaksanakan TMMD yang sifatnya sekuyun dari pemerintah daerah itu sendiri,” kata Brigjen TNI Zainul Bahar, Danrem 072 Pamungkas.

Bupati Bantul didampingi Danrem 072 Pamungkas, Kodim 0729 Bantul serta jajaran pemerintah Kabupaten Bantul berkesempatan meninjau langsung aktivitas warga dan TNI-Polri serta linmas yang tengah bersemangat memulai pengerjaan jembatan di lokasi yang dijadikan proyek TMMD.

“Awalnya yang dari tidak ada jalan, jadi ada jalan. Semula tidak ada jembatan, hari ini Tangkil Muntuk sama Salam Temuwuh itu sudah terhubung. Ya tentu ini membawa dampak yang signifikan, sehingga ini sangat membantu ketersedian, sarana prasarana ekonomi. Karena kita memerlukan akses jalan yang baik, yang memadai, termasuk ini juga digunakan untuk pembangunan non fisik,” ujar Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul.

Selama satu bulan ke depan, kerja sama lintas sektoral ini bakal membangun sarana fisik. Berupa pembuatan jembatan penghubung sepanjang 12 meter dengan lebar empat meter, rabat beton jalan sepanjang 633 meter dengan lebar tiga meter, pembuatan talud dengan panjang 30 meter dan tinggi lima meter di tiap sisinya, berikut drainase sepanjang 50 meter.

Dipilih Karena Banyak Masyarakat di Bawah Garis Kemiskinan

Lokasi ini dipilih lantaran masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Di mana fasilitas umum belum mampu direhab secara swadaya oleh masyarakat.

Dengan terbangunnya jembatan dan jalan yang menghubungkan Kelurahan Muntuk dengan Kelurahan Temuwuh ini nantinya dapat membuka akses serta meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat.

Sebagaimana tema yang diusung tahun ini “Dharma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah”.

Pembangunan sarana fisik ini memang telah dinantikan masyarakat sejak belasan tahun lalu. Sebelumnya, di kawasan ini hanya tersedia satu akses jalan berupa jalan setapak yang dibelah oleh aliran Sungai Bonjor.

Selain licin, jalur tersebut kerap tidak bisa dilalui jika kondisi sungai tengah banjir. Warga terpaksa harus memutar sejauh lebih dari empat kilometer dengan waktu tempuh hampir satu jam untuk sekedar mengangkut hasil pertanian atau aktivitas lainnya.

“Susah sekali Mas, dulu cuma jalan setapak dan hujan seperti ini licin. Jadi paling pakai sandal dilepas. Kalau banjir nunggu reda, baru ketika aman untuk nyebrang baru nyebrang,” ungkap Sugianto, warga.

“Setelah adanya TMMD ini semoga bisa jalannya perekonomian bisa meningkat, dan komuniksasi antara Muntuk dan Temuwuh bisa berjalan baik,”

Selain jalan dan jembatan, sasaran fisik lainnya berupa perehaban rumah tidak layak huni dan tempat ibadah. Serta turut dilaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kamtibmas bela negara serta penyuluhan narkoba yang menjadi bagian dari sasaran non fisik.

Tercatat proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp2,12 miliar yang berasal dari anggaran pemerintah kabupaten, provinsi DIY, kelurahan Muntuk dan Temuwuh serta partisipasi Baznas dan pihak terkait lainnya.

Sebelumnya, pelaksanaan proyek TMMD regular yang ke-119 ini secara resmi dibuka oleh Bupati Bantul yang ditandai dengan penyerahan peralatan kerja dan penandatanganan surat berita acara dalam upacara seremonial di lapangan Banjarharjo 1, Muntuk, Dlingo.
Rangakaian upacara pembukaan tersebut ditutup dengan penanaman bibit tanaman perindang oleh jajaran TNI-Polri dan Pemkab Bantul.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/tmmd-sengkuyung-wujudkan-impian-warga-sambikerep-miliki-jalan-baru/