Harga Penerbangan Tinggi, Gubernur Aceh Surati Presiden Jokowi
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melayangkan surat kepada Presiden Jokowi, yang berisikan permohonan agar beberapa maskapai penerbangan kembali mengudara dari/ke Banda Aceh-Medan.
Langkah tersebut dilakukan, sebab tingginya lonjakan harga tiket dari dan ke Aceh, menjelang lebaran tahun ini. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menjelaskan, bahwa lonjakan harga tiket pesawat itu, diakibatkan oleh hukum pasar yang melibatkan kemampuan demand dan suplai, seperti terbatasnya seat pesawat di tengah permintaan yang meningkat.
Dalam suratnya, Gubernur Aceh meminta kepada Presiden, agar maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia dan Air Asia kembali beroperasi untuk penerbangan dari dan ke Banda Aceh-Medan.
Tak hanya kepada presiden, keluhan serupa juga dilayangkan kepada Kementerian Perhubungan RI, agar mereka mengevaluasi harga yang dipasang oleh maskapai yang dimaksud, yakni Wings Air.
“Secara khusus dapat kami sampaikan juga, dari informasi yang kami dapatkan dari kementerian Perhubungan; selain lonjakan penumpang jelang lebaran, harga avtur pesawat juga berdampak terhadap kenaikan harga tiket penumpang,” kata MTA dalam keterangannya, dikutip pada Jumat (29/4).
Selain berkaitan dengan perjalanan mudik lebaran, hal ini juga akan berdampak pada keberangkatan jamaah umrah dan haji dari Indonesia, khususnya Aceh. Sebagaimana diketahui, pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia sendiri, sudah membuka peluang keberangkatan jamaah haji.
“Pada 14 April 2022 Gubernur juga menyurati Menhub RI terkait usulan pembukaan Bandara SIM sebagai entry point penerbangan internasional. Di mana pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah dari Indonesia, dan mulai diberangkatkan sejak Januari 2022 melalui bandara Soekarno Hatta, termasuk jamaah Aceh,” terangnya.
Menambahkan, pihaknya pun meminta agar pemerintah menambah jumlah maskapai penerbangan untuk beroperasi di wilayahnya, guna mempermudah perjalanan masyarakat baik untuk lokal maupun internasional. (AKM/L44)
