HeadlineLensa Terkini

Edaran Teranyar Kemenag RI, Bebas Takbiran Hingga Larangan Politik Praktis

Menjelang hari raya Idul Fitri yang kian dekat, terlebih bagi ormas Muhammadiyah, Kementerian Agama pun menerbitkan aturan terbarunya berkaitan dengan perbedaan jatuhnya 1 Syawal 1444 H.

Melalui Edaran No SE 05 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Hari Raya Idul Fitri 1444H/2023M, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta agar umat muslim tetap menjaga silaturahmi dan perdamaian meski salah satu darinya harus berlebaran terlebih dahulu.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444H/2023M,” kata Menag Yaqut, dikutip pada Kamis (20/4).

Selain itu, Menag juga memperbolehkan masyarakat merayakan malam takbiran, bahkan meski diketahui angka Covid-19 kembali naik belakangan ini.

Oleh karena itu, masyarakat tetap diimbau untuk mematuhi peraturan pemerintah masing-masing dan menjaga protokol kesehatan.

“Takbir keliling dilakukan dengan tetap mengikuti ketentuan pemerintah setempat, menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi dan menjaga ukhuwah islamiyah,” lanjutnya.

Selain itu, masyarakat pun diperbolehkan menggunakan pengeras suara, baik di musala, masjid maupun tempat lain. Namun begitu, tetap harus mengikuti Surat Edaran Menag No. 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Lebih lanjut, Menag juga mengizinkan digelarnya sholat Idul Fitri di musala, masjid dan lapangan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Dalam gelaran sholat Id itu, kata Menag, para khotib diingatkan untuk tidak memanfaatkannya sebagai agenda politik.

“Materi khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak bermuatan politik praktis,” tegasnya.

Sementara itu, pemerintah baru akan menggelar rukyatul hilal dan sidang isbat pada hari ini, Kamis (20/4), untuk menentukan apakah 1 Syawal jatuh pada Jumat (21/4) bersamaan dengan Muhammadiyah, atau justru pada Sabtu (22/4).

Dikatakan, pemantauan hilal akan dilakukan di 123 titik yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *