Lensa JogjaLensa Terkini

Bisakah Presiden Jokowi Targetkan Satu Juta Orang Disuntik Vaksin Perhari ?

Tepat dua minggu pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, rabu pagi seluruh penerima vaksin termasuk presiden republik Indonesia Joko Widodo kembali disuntik vaksin sinovac untuk dosis kedua. Pelaksanaan vaksinasi kali ini digelar di istana merdeka Jakarta pusat yang juga disiarkan langsung melalui laman akun youtube Sekretariat Presiden. (28/01/2021)

Prosedur vaksinasi yang dilaukan sama dengan penyuntikan dosis pertama yakni dengan melewati 4 tahap, yakni registrasi ulang, screening kondisi kesehatan, penyuntikan satu dosis vaksin sinovac, dan monitoring kejadian ikutan pasca imunisasi selama 30 menit. Berdasarkan pantauan dari tim dokter kepresidenan, selama 2 minggu presiden Joko Widodo tidak merasakan gejala atau reaksi yang serius, namun hanya merasa pegal di bekas suntikan yang hilang 5 jam kemudian.

Selama 2 minggu lalu presiden Joko Widodo juga beraktifitas seperti biasanya, dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. Disinggung mengenai kapan masyarakat akan divaksin, presiden Joko Widodo menyatakan akan mulai digelar pada pertengahan februari mendatang.

Selain itu presiden Joko Widodo menargetkan dapat segera merealisasikan penyuntikan vaksin kepada 1 juta orang setiap harinya dengan mempertimbangkan tenaga vaksinator dan fasilitas kesehatan yang telah memadai.

“Sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes. Tetapi sehari dua hari ini sudah melonjaknya tetep tajem. Jadi sehari bisa 50 ribu. Kita harapkan meman targetnya karena kita memiliki 30 ribu vaksinator yang ada di kurang lebih 10 ribu lebih puskesmas kita maupun di 3ribu rumah sakit kita. Kita harapkan sepertinya sehari paling tidak bisa 900 sampai 1juta ini yang bisa divaksin. Tapi itu memang perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu terus saya sampaikan kepada menteri kesehatan.” Ucap Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia

Dalam proses vaksinasi setiap tubuh manusia membutuhkan 2 dosis vaksin, agar mampu menciptakan kekebalan tubuh yang sempurna, dalam melawan virus yang masuk kedalam tubuh. Pada penyuntikan vaksin dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan kandungan vaksin kepada sistem kekebalan tubuh sehingga dapat memicu reaksi serta respon awal.

Sedangkan dosis kedua vaksin digunakan untuk memicu respon antibodi yang lebih optimal, sehingga dapat bekerja lebih efektif dimasa yang akan dating. Antibody yang terbentuk didalam tubuh terbentuk lebih sempurna setelah empat belas hingga 28 hari penyuntikan vaksis dosis kedua.

Melihat kasus COVID-19 yang telah menyentuh angka 1 juta, menteri kesehatan republik Indonesia,  Budi Gunadi Sadikin menyampaikan 2 momen penting, yakni sebagai momen berduka, mengingat banyaknya orang yang gugur saat menghadapi wabah virus corona serta menjadi momentum untuk melecut semangat, untuk bekerja lebih baik, dalam menangani pandemi COVID-19.

Memang kemarin angkanya menembus 1juta. Jadi saya sampaikan ada 2 momen penting yang harus kita tarik angka ini. Yang pertama terus terang momen dimana kita berduka. Saya dengar ada juga 600 tenaga kesehatan yang meninggal. Dan saya yakin banyak temen-temen kita juga, yang kita kenal yang sudah meninggal. Itu yang kita harus menjadikan refleksi momen ini bahwa virusnya ada pandemic ada dan serius. Tapi moment kedua yang lebih penting buat saya adalah, saya harus mengajak nih temen-temen sekalian itu tenaga kesehatan yang 600 yang wafat itu jangan sampai mereka wafat sia-sia. Kita harus memastikan agar perjuangan mereka itu bisa kita teruskan. Dan kita harus seterusnya kerjanya jauh lebih keras lagi.” Ucap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI

Hingga saat ini belum terdapat kasus kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius yang dialami penerima vaksin sinovac tahap pertama, yang membuktikan vaksin yang digunakan aman. untuk mendukung program vaksinasi nasional, dalam rangka mencegah penularan virus corona, masyarakat diimbau untuk terus mentaati protokol COVID-19 dengan 5M, yakni Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas. (Sna/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *