Lensa MancaLensa Terkini

Ditemukan Kandungan Zat Pemicu Kanker, Taiwan Hingga Malaysia Tarik Peredaran Indomie

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan Taiwan menyatakan telah menemukan zat pemicu kanker pada mie instan asal Indonesia merek Indomie rasa Ayam Special.

Dalam siaran persnya, dikutip Kamis (27/4), pihak Kementerian Kesehatan Taiwan menyebut, 0,187 mg/kg zat etilen oksida terdeteksi pada paket bumbu mie instan Indomie rasa Ayam Special.

Departemen Kesehatan Taiwan juga mengungkapkan, setidaknya ada 0,065 mg/kg kandungan zat etilen oksida juga terdeteksi pada mie dan bumbu di kemasan Ah Lai White Curry Noodles asal Malaysia.

Etilen Oksida (EtO) sendiri merupakan salah satu zat yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan limfoma dan leukemia serta dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata, bahkan juga berpotensi memicu cacat lahir pada bayi.

Kepala Divisi Makanan dan Obat-obatan Departemen Kesehatan Taiwan, Chen Yi-ting, mengatakan inspeksi mie instan dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara dan importir grosir di kota.

“Kami memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara dan importir grosir di kota. Dari pengujian terungkap bahwa etilen oksida terdeteksi pada mie dan paket bumbu dari produk Malaysia, serta pada paket bumbu dari produk Indonesia,” kata Chen Yi-ting, kepala divisi obat dan makanan Departemen Kesehatan Taipei, dikutip Kamis (27/4).

Dengan ditemukannya zat Etilen yang melebihi ambang batas, kementrian Kesehatan Taiwan memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan menarik semua peredaran kedua mie instan yang berbahaya tersebut.

Tidak hanya itu, Taiwan juga akan menarik denda sebesar 60 ribu sampai 200 ribu dolar Taiwan, bagi mereka yang masih nekat mengedarkan atau mendistribusikan kedua jenis mie instan tersebut.

Usai pemerintah Taiwan menarik peredaran mie Instan Indomie, Malaysia juga turut memerintahkan untuk melakukan penarikan massal dua produk mie instan tersebut, satu diproduksi secara lokal dan satu lagi diimpor dari Indonesia.

Sementara itu, menanggapi dugaan adanya zat pemicu kanker dalam mi instan merek Indomie tersebut, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiscus Welireng, mengatakan pihaknya selalu mengikuti persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan.

“Pada prinsipnya kita mengikuti prasyarat dan ketentuan BPOM dan juga standar Badan kesehatan negara pengimpor,” ujar Franciscus Welirang.

Fransiscus sendiri belum menjelaskan lebih lanjut terkait penemuan zat pemicu kanker tersebut. Namun dia memastikan, pihaknya masih akan terus menyelidiki temuan tersebut. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *