Diduga Terlibat Perampokan Wali Kota Blitar, Eks Wali Kota Blitar Kini Ditahan
Mantan Wali Kota Blitar, Muhammad Samanhudi Anwar, kini ditahan di Rutan Sidoarjo, Jawa Timur setelah menjalani pemeriksaan oleh Penyidik Subdirektorat Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan disodori setidaknya 56 pertanyaan.
Kapolda Jawa Timur, Toni Hermanto, menjelaskan bahwa Samanhudi terbukti terlibat dalam aksi perampokan yang dialami oleh Wali Kota Blitar sekarang, Santoso, yang terjadi pada Desember 2022 lalu.
Samanhudi, kata Toni, akan segera ditetapkan sebagai tersangka lantaran dalam hasil pemeriksaannya, Samanhudi mengaku membantu pelaku untuk beraksi.
Adapun rencana perampokan itu, bermula dari pertemuan Samanhudi dengan pelaku berinisial NT di Lapas Sragen, Jawa Tengah antara Agustus 2020–Februari 2021. Saat itu, keduanya memang tengah menjalani hukuman penjara di sana.
Samanhudi sendiri dipenjara lantaran terbukti melakukan suap atas pembangunan gedung SMP senilai Rp1,5 miliar dengan hukuman 5 tahun bui.
Ia yang merupakan mantan Wali Kota Blitar, tentu mengetahui detail tentang rumah dinas Wali Kota Blitar. Ia membeberkan kondisi dan situasi rumah dinas untuk dapat melancarkan aksi perampokan.
“Serta memberikan informasi waktu yang baik untuk melakukan aksi kejahatan itu,” katanya.
Toni pun mengungkapkan, motif Samanhudi melakukan perampokan itu dilatarbelakangi balas dendam terkait permasalahan politik.
Sebelumnya, Wali Kota Blitar saat ini, Santoso bersama istri dan dua penjaganya telah dirampok di rumah dinasnya pada 12 Desember 2022 lalu sekitar pukul 03.00-04.00 WIB. Dalam tragedi itu, pelaku perampokan yang berjumlah 4-5 orang menyekap para korban di sebuah kamar.
Di saat yang sama, komplotan itu mengancam korban agar mau memberitahu di mana tempat penyimpanan harta benda mereka.
Diketahui, sejumlah perhiasan milik istri Wali Kota Blitar dan uang tunai senilai Rp400 juta raib dibawa pelaku. (AKM/L44)
