Dialami Haechan NCT, Apakah Palpitasi Jantung Berbahaya?
Pada Jumat (6/1) malam, pihak agensi SM Entertainment mengkonfirmasi bahwa Haechan NCT telah mengalami palpitasi atau jantung berdebar. Akibatnya, Haechan harus absen di beberapa kegiatan hingga konser tur NCT 127.
Lalu apa itu palpitasi atau jantung berdebar yang dialami oleh Haechan NCT? Apakah berbahaya?
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi di mana seseorang merasakan detak jantungnya lebih kuat atau cepat dari biasanya. Atau dapat diibaratkan seperti ada ketukan keras yang terasa di dada.
Namun patut diperhatikan, palpitasi jantung bisa saja berkembang menjadi gejala kondisi jantung yang lebih serius, seperti detak jantung tidak teratur (aritmia), yang kemungkinan memerlukan treatment lebih detail.
Gejala palpitasi dapat terjadi di semua kondisi, baik saat sedang beristirahat atau beraktivitas, dengan durasi yang beragam yaitu sebentar maupun cukup lama.
Saat seseorang mengalami kondisi palpitasi jantung, tanda atau gejalanya bisa berupa jantung berdebar dengan cepat, deg-degan berulang dan cepat.
Selain itu, juga akan muncul rasa tidak nyaman atau nyeri dada, sakit kepala, sesak napas, hingga bahkan kehilangan kesadaran.
Lantas bagaimana pertolongan medis yang cepat, agar penanganannya tak terlambat?
Segera cari pertolongan medis darurat jika jantung berdebar-debar ini dirasakan bersamaan dengan rasa ketidaknyamanan atau nyeri di dada, jatuh pingsan, mengalami sesak napas yang parah dan mengalami pusing hebat.
Banyak faktor yang bisa jadi pemicu seseorang mengalami palpitasi jantung, misalnya stres, olahraga, terdapat gangguan pada jantung, konsumsi obat-obatan dan kondisi tubuh tertentu.
Bersamaan dengan itu, ada pula beberapa cara mengatasi jantung berdebar yaitu dengan mengurangi stres, menghindari stimulan dan mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping pada jantung.
Dalam kasus Haechan NCT, mungkin saja akibat kelelahan dari rutinitas kegiatan boygroup-nya. Oleh karena itu, bisa jadi Haechan mengonsumsi zat stimulan seperti kopi atau obat-obatan tertentu. (SC/L44)
