Desa Devisa Klaster Udang Jembrana Diresmikan, Siap Maksimalkan Potensi Udang Vaname
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana) telah meresmikan Desa Devisa Klaster Udang Jembrana.
Desa Devisa Klaster Udang Jembrana ini berfokus pada pembudidayaan dan ekspor udang vaname yang ada di Kabupaten Jembrana, Bali. Peresmian ini juga sekaligus menunjukkan kesiapan LPEI untuk mendampingi para pemangku koperasi, nelayan dan petambak udang setempat.
Desa Devisa Klaster Udang Jembrana akan mengawal proses ekspor udang vaname, mulai dari aspek perijinan, prosedur dan dokumen ekspor hingga peningkatan kualitas produksi.
Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI, menjelaskan bahwa pihaknya juga akan menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan.
“Kami akan memberikan rangkaian pembinaan yang berkesinambungan selama dua hingga tiga tahun dan diharapkan para petambak dapat melakukan ekspor secara mandiri. Selain itu, kami juga melakukan pemberdayaan terhadap ibu rumah tangga untuk melakukan proses produksi makanan olahan berbahan baku udang vaname yang diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, hingga masyarakat lokal,” kata Koerniawan, Selasa (2/5).
Adapun pelatihan yang disiapkan bagi para nelayan dan petambak, akan digelar di empat lokasi, antara lain Pengambengan, Lelateng, Budeng, serta Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Sebagai informasi, udang vaname memiliki keunikan berupa daya tahan yang baik terhadap kondisi lingkungan dan penyakit. Selain itu, harga jual yang kompetitif, biaya produksi yang relatif rendah, laju pertumbuhan produksi yang cepat, hingga kandungan gizi berupa asam lemak omega-3 yang tinggi, menjadikan udang Vaname sebagai komoditas unggulan di wilayah Jembrana.
Desa Devisa Klaster Udang Jembrana kini telah menaungi sebanyak 253 nelayan dan pembudidaya udang vaname, yang tergabung dalam 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB). (AKM/L44)
