HeadlineLensa Terkini

Bukan Film Noir, “Harapan Ummat” Adalah Film Abyad

Lokasi syuting di daerah Pakem, Sleman, Yogyakarta dan daerah Karang Bolong, Pacitan, Jawa Timur memang membuat film ini layak dikategorikan sebagai karya sinematografi dengan pendekatan natural yang menonjolkan keindahan alam.

Sutradara sekaligus penulis skenario Fahmy Arsyad Said sangat jeli menggunakan semiotika yang memang menjadi bahasa sinematografi. Salah satu momen paling dramatis adalah ketika Amien Rais berjalan sendiri, ya sendiri, di atas jembatan panjang yang gambarnya diambil long shot.

Tangkapan layar film ‘Harapan Ummat’

Amien Rais tampak kecil berjalan sendiri di kesunyian jembatan panjang itu dalam perjalanan menuju tempat deklarasi. Namun itulah Amien Rais, sang generalissimo reformasi. Berjalan sendirian pun dia tidak pernah takut karena dia hanya takut kepada Allah swt.

Tafsir dari adegan ini bisa bermacam-macam. Namun biarlah penonton melakukannya masing-masing.

Yang jelas, keberanian Amien Rais telah menular ke semua penonton untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Yang jelas, ini bukan film mengenai kekelaman, kesenduan, atau kegelapan, tetapi film yang mengajak penonton menuju cahaya.

“Alhasil, ini bukan film noir, tapi film abyad,“ peneliti media Buni Yani berkomentar. “Dalam Bahasa Arab, kata abyad adalah isim atau kata benda yang berarti putih. Kata ini terdapat di dalam al-Qur’an. Ya, film ‘Harapan Ummat‘ adalah film putih yang mengajak kita hijrah dari kegelapan menuju cahaya.“ (Rdh/L44)

Share

One thought on “Bukan Film Noir, “Harapan Ummat” Adalah Film Abyad

  • Hi there, I do believe your blog may be having internet browser compatibility issues.
    When I take a look at your web site in Safari, it
    looks fine however, if opening in IE, it’s
    got some overlapping issues. I merely wanted
    to give you a quick heads up! Aside from that, great blog!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *