HeadlineLensa Terkini

Bukan Film Noir, “Harapan Ummat” Adalah Film Abyad

Demonstrasi melawan Omnibus Law yang tidak berpihak kepada rakyat menimbulkan banyak korban. Pada sebuah upacara melayat akibat kematian seorang anggota keluarga yang miskin, Amien Rais tampak hadir memberikan penghiburan.

Tangkapan layar film ‘Harapan Ummat’

Dalam perjalanan pulang menumpangi becak setelah melayat, Amien Rais melihat truk pengangkut bertuliskan “beras import bersih dan wangi“ yang disertai aksara Cina, padahal berita menyebutkan stok beras masih banyak menumpuk di gudang Bulog. Realitas ini tampak absurd, tapi itulah yang dilihat secara kasat mata oleh sang tokoh reformasi.

Tak lama setelah itu Amien Rais menemukan map lamaran kerja di pinggir jalan milik seorang pencari kerja berwajah Papua. Map ini sebelumnya dibanting oleh pemiliknya karena gagal mendapatkan pekerjaan yang diharapkan.

Pengangguran di mana-mana. Rakyat ingin bekerja untuk menyambung hidup, namun harapan ini kandas karena pertumbuhan ekonomi yang rendah tidak memungkinkannya terjadi.

Setelah menemukan alamat, Amien Rais mengembalikan benda yang dia temukan di pinggir jalan tadi kepada si pemilik yang sedang berada di sebuah warung bersama seorang pengamen “manusia silver“ dan seorang anggota masyarakat kelas bawah lainnya.

Tangkapan layar film ‘Harapan Ummat’

Manusia-manusia yang ditemui Amien Rais dalam kehidupan sehari-hari yang berjuang hanya untuk sekadar menyambung hidup adalah mereka yang disebut dalam kajian poskolonial sebagai kelompok subaltern, yaitu mereka yang bahkan suara pun tidak punya.

Kepada merekalah Amien Rais berbicara dengan penuh empati. Amien Rais berusaha memahami setiap penderitaan yang tak terperikan, potret riil yang tersaji di depan mata.

Adegan demi adegan pada menit-menit awal yang penuh kesenduan dan penderitaan dalam film pendek ini mengingatkan kita akan film noir (film hitam) yang muncul di Amerika Serikat ketika Depresi Besar (Great Depression) ekonomi melanda negeri itu pada sekitar 1930-an.

Kata noir berasal dari Bahasa Perancis yang berarti hitam. Disebut film hitam karena estetika film didominasi oleh warna kelam dan gelap. Namun tidak cuma itu, secara isi, film hitam juga membahas tema tentang kesedihan, kejahatan, kegagalan, dan tema-tema kelam lainnya.

Kritikus film mengaitkan tema kelam dan hitam tersebut dengan keadaan masyarakat Amerika yang memang dalam keadaan menderita akibat krisis ekonomi. Karya film noir dianggap cerminan masyarakat pada waktu itu.

Share

One thought on “Bukan Film Noir, “Harapan Ummat” Adalah Film Abyad

  • Hi there, I do believe your blog may be having internet browser compatibility issues.
    When I take a look at your web site in Safari, it
    looks fine however, if opening in IE, it’s
    got some overlapping issues. I merely wanted
    to give you a quick heads up! Aside from that, great blog!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *