BMKG Ungkap Terjadi 117 Gempa Susulan Hari Ini
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa telah terjadi sebanyak 117 kali gempa susulan, pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah sebagian wilayah Jawa Barat pada Senin (21/11) kemarin.
“Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Selasa (22/11).
Dwikorita melanjutkan bahwa bencana susulan kemungkinan terjadi tak hanya gempa, namun juga tanah longsor dan banjir bandang.
Untuk itulah, ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan di Cianjur dan di bantaran sungai agar tetap waspada. Ditambah lagi, curah hujan yang tak menentu.
“Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya collateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin,” lanjutnya.
Di samping itu, Dwikorita pun menyebut bahwa bencana gempa bumi terjadi tidak merusak bumi. Menurutnya, yang merusak bumi adalah manusia yang suka membangun rumah-rumah besar sehingga bumi tak mampu menopangnya.
“Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia,” imbuhnya.
Selanjutnya, ia menekankan kepada masyarakat agar tak serta merta menerima informasi terkait kebencanaan yang tak jelas sumbernya. Apabila membutuhkan informasi, katanya. lebih baik menunggu atau bertanya kepada pihak-pihak terkait.
Sementara itu, kondisi pasca gempa bumi, BMKG kini telah mulai melakukan survei dan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, yang nantinya digunakan untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan guna mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang. (AKM/L44)
