Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Batasan Personal: Apa dan Bagaimana Menetapkannya

Batasan personal adalah vital tapi tidak mudah untuk menetapkan dan menerapkannya. Dengan beberapa tips, menetapkan batasan dan mengomunikasikannya akan lebih mudah.

Dari kecil kita diajarkan untuk tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus menghargai orang lain. Maka tak heran, beberaoa dari kita sulit menetapkan batasan ketika dewasa. Kita tidak mau menyinggung perasaan orang lain meski kadang untuk itu harus mengorbankan perasaan kita sendiri.

Itu bukan strategi yang sehat dan efektif bagi siapa saja. Melanggar batasan personal bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan karena pelanggaran batasan personal bisa menimbulkan rasa cemas dan gagalnya suatu hubungan, baik personal maupun profesional.

Apa itu batasan personal?

Gambarannya sederhana saja. Batasan personal adalah garis yang kita buat di mana kita merasa nyaman di sekitar orang lain. Batasan itu bisa saja berupa kontak fisik (tidak nyaman ketika belum kenal tapi sudah colak-colek), interaksi verbal (berbicara kepada kita dengan nada merendahkan) dan area personal kita (memilih untuk tidak menerima tamu di rumah).

Batasan-batasan itu terbagi dalam beberapa kategori: emosional, fisik, seksual, tempat kerja, material, dan waktu. Batasan-batasan juga akan muncul dalam berbagai situasi, misal di tempat kerja, di rumah, saat mengunjungi saudara dan saat pergi bersama teman.

Kapan pun kita terlibat dengan orang lain, kita akan menemukan apa itu batasan personal. Tidak perlu dibicarakan untuk menyadari adanya batasan personal. Kita semua punya batasan masing-masing tentang ketidaknyamanan. Itu ada tanpa perlu menyebutkannya. Tetapi, tetap saja, pelanggaran akan batasan personal bisa terjadi kalau kita tidak mengomunikasikannya.

Di saat itulah masalah muncul.

Mengapa menetapkan batasan yang sehat itu penting?

Kita semua memiliki garis batas sendiri-sendiri, batasan yang membuat kita masing-masing merasa nyaman di hidup kita dan ketika berhubungan dengan orang lain. Yang menjadi masalah, tidak semua orang punya garis batas personal yang sama dan sebagian besar orang tidak memiliki kemampuan untuk membaca batasan orang lain. Terlebih orang yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang rendah.

Menetapkan batasan sebenarnya adalah tentang bagaimana mengomunikasikan kebutuhan kita akan interaksi yang sehat dengan orang lain. Tidak selalu mudah. Tidak semua orang suka atau memahami batasan-batasan kita dan alasannya. Tapi, jika kita tidak melakukannya, jangan harap mereka akan menghargai batasan personal kita.

Perlu keberanian dan kekuatan untuk menetapkan batasan. Begitu terwujud, kita akan merasakan kenyamanan. Ketika seseorang memilih untuk melanggarnya, kita bisa menjaga jarak darinya tanpa perlu menjelaskannya lagi. Tidak ada yang punya hak untuk menginjak-nginjak batasan, atau lebih gampangnya, harga diri kita. Sebaliknya, kita juga sama. Kita tidak punya hak untuk melanggar batasan-batasan yang orang lain tetapkan untuk kenyamanan mereka.

Tips menetapkan batasan personal

Batasan itu penting tapi tidak mudah untuk menerapkannya. Banyak dari kita yang tidak tahu bagaimana memulai dan bagaimana mengomunikasikan apa yang kita inginkan dari orang lain. Berikut tips menetapkan batasan berdasarkan tipenya:

Batasan emosinal

Ini berhubungan dengan bagaimana orang lain berbicara dengan kita dan bagaimana orang lain memperlakukan kita. Seringkali batasan ini tidak terpikirkan sebelumnya sampai batasan itu dilanggar.

Contohnya saja, ketika kita berselisih pendapat dengan seseorang dan orang itu menyebut kita dengan sebutan yang tidak sopan. Ketika suasana sudah mereda, ada baiknya untuk menetapkan batasan emosinal. Dekatilah dia, ajak bicara mengenai perselisihan itu, berkata dengan jujur kalau apapun yang kita lakukan yang menyinggung saat itu sudah membuat kita tidak nyaman. Beritahu ia kalau saat ia menyebut kita dengan tidak sopan itu tidak bisa diterima dan meminta itu tidak terjadi lagi.

Batasan di tempat kerja

Kadang menetapkan batasan di tempat kerja harus menunggu batasan itu dilanggar. Ketika teman kerja merendahkan kita saat rapat, kita bisa mendekatinya setelah itu dan menjelaskan kalau apa yang dia lakukan itu tidak bisa diterima. Kalau ada teman kerja yang mengacaukan pekerjaan kita, jangan ragu untuk menegurnya. Kalau perlu laporkan ke manajer atau ke personalia.

Batasan material

Contoh yang paling mudah adalah ketika ketemu dengan teman yang hobi pinjam uang. Sampai-sampai barang dia lebih keren daripada barang-barang yang kita punyai. Belum lagi kalau bayar hutangnya mundur-mundur dan gaya hidup dia lebih wow daripada kita.

Dalam kasus ini, amat sangat harus untuk menerapkan batasan material. Jangan sampai dia bersenang di atas usaha kita untuk berhemat.

Batasan fisik

Contoh gampangnya, kita menangkupkan kedua telapak tangan kita di dada saat bertemu dengan orang lain, alih-alih bersalaman.

Batasan seksual

Ketika memulai hubungan yang semakin dekat dengan seseorang akan lebih baik untuk duduk dan bicara berdua tentang batasan ini.

Katakan kalau kita berharap hubungan ini melangkah ke yang lebih jauh, tapi perlu ditegaskan batasan-batasannya dengan terbuka sehingga tidak melanggar batasan personal dan juga norma-norma agama dan sosial.

Batasan waktu

Ada dua kategori: mereka yang selalu terlambat dan mereka yang berpikir kalau tidak datang lebih awal, berarti terlambat. Orang yang kedua bisanya yang merasa dilanggar batasannya oleh orang yang pertama. Sebenarnya sederhana saja:

Tentukan seberapa lama kita mau menunggu dalam waktu yang telah ditentukan.

Batalkan janjinya jika tidak datang di waktu yang telah ditentukan.

Jika membuat janji dengan orang yang selalu terlambat, bilang kalau dia tidak datang datang di jam yang telah ditentukan, janji dibatalkan. Cobalah untuk tidak terlalu menghakimi. Tunjukkan kalau kalian berdua adalah pribadi yang berbeda. Tidak ada niat untuk merubahnya, hanya perlu dia menghormati Batasan kita karena kita tidak mau menunggu lebih lama lagi.

Lalu, seterusnya bagaimana?

Seringkali, meski kita sudah berusaha menerapkan batasan tetap saja ada yang melanggar. Dalam hal itu, kita berhak memutuskan hubungan dengan orang itu. Siapapun yang tidak menghormati batasan kita berarti tidak menghargai kita.

Tentu saja, kita harus tahu batasan kita sebelum berharap orang lain menghargainya. Luangkanlah waktu untuk menuliskan batasan-batasan seperti apa yang kita inginkan. Belajarlah dari pengalaman-pengalamam sebelumnya untuk menetapkan batasan.

Yang perlu diingat adalah kita berhak menentukan batasan personal kita dan tidak perlu merasa bersalah karenanya.

Hidup ini tidak akan menjadi lebih baik kalau kita mengabaikan keinginan kita untuk membuat orang lain nyaman. Orang yang peduli pada kita ingin kita merasa aman. Tapi mereka tidak akan tahu kalau kita tidak memberitahukan apa yang kita butuhkan.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky / Wara

Sumber: Personal Boudaries: Types and How to Set Them, diakses 06 Oktober 2023 dari https://psycentral.com>relationships>what-are-personal-boundaries

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *