AS Bakal Latih Militer Ukraina Gunakan Rudal Patriot untuk Lawan Rusia
Amerika Serikat (AS) disebut akan memberikan pelatihan kepada pasukan tentara Ukraina, terkait cara menggunakan dan memelihara sistem pertahanan udara Patriot yang canggih.
Sistem pertahanan udara itu, menjadi salah satu persenjataan yang dipasok AS kepada Ukraina yang terus diinvasi Rusia.
Melansir dari AFP, Rabu (11/1), Departemen Pertahanan AS, Pentagon, menyatakan pelatihan untuk tentara Ukraina itu akan dimulai paling cepat pekan depan.
“Pelatihan pasukan Ukraina untuk sistem pertahanan udara Patriot akan dimulai segera minggu depan di Fort Sill, Oklahoma,” ungkap Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder.
Ryder mengungkapkan, akan ada puluhan pasukan Ukraina yang akan dikirim ke AS untuk mempelajari cara penggunaan sistem pertahanan udara tersebut.
“Pelatihan ini akan mempersiapkan sekitar 90-100 tentara Ukraina untuk mengoperasikan, memelihara, dan mempertahankan sistem pertahanan selama kursus pelatihan yang diperkirakan berlangsung selama beberapa bulan,” jelasnya.
Rudal Patriot itu, lanjutnya, akan berkontribusi pada kemampuan pertahanan udara Ukraina dan memberikan kemampuan lainnya kepada rakyat Ukraina, guna mempertahankan diri dari serangan udara Rusia yang sedang berlangsung
Seperti yang diketahui, Washington DC menjanjikan baterai rudal Patriot kepada Kiev sejak akhir tahun lalu, yang dimaksudkan untuk membantu menangkal serangan udara tanpa henti oleh Moskow.
Pertahanan udara memainkan peran penting dalam melindungi Ukraina dari serangan-serangan, dan mencegah pasukan Moskow menguasai langit Ukraina.
Namun karena Rusia menghadapi rentetan kemunduran di medan pertempuran, mereka mulai secara sistematis menargetkan infrastruktur kritis di Ukraina, dalam serangan-serangan yang memicu gangguan pada pasokan listrik, air dan pemanas untuk jutaan orang.
Sistem rudal Patriot ini, pertama digunakan dalam pertempuran melawan rudal Scud buatan Rusia yang digunakan Irak dalam Perang Teluk yang pertama.
Sistem pertahanan udara ini juga terbukti efektif di Arab Saudi dalam melawan rudal balistik buatan Iran yang ditembakkan dari Yaman. (SC/L44)