Anemia Penyebab dan Akibatnya
Jantung berdetak cepat, sesak napas, nyeri pada dada, nyeri sendi, tangan dan kaki terasa dingin, kelelahan dan lemas, pusing, kulit tampak pucat. Itu adalah gejala-gejala yang dirasakan ketika seseorang mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia. Lalu apakah penyebab anemia dan apa akibatnya jika seseorang mengalaminya.
Seseorang disebut menderita anemia ketika sel darah merah tidak memenuhi kadar hemoglobin 12-15 g/dl untuk wanita dewasa dan 13-17 g/dl untuk pria dewasa.
Ada beberapa penyebab seseorang bisa mengalami anemia.
Menurunnya Produksi Sel Darah Merah
Mengalami penyakit berat dan kronis, seperti gagal ginjal stadium 5, HIV/AIDS, kanker atau hipotiroidisme, sehingga produksi sel darah merah mengalami penurunan. Penurunan produksi sel darah merah juga bisa disebabkan oleh defisiensi zat besi.
Factor lain yang menyebabkan kurang produksi sel darah merah juga bisa karena infeksi, penyakit autoimun atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Kehilangan Darah dalam Jumlah Banyak
Mengalami pendarahan hebat karena kecelakaan atau bisa juga karena kondisi medis tertentu. Anemia yang disebabkan karena pendarahan berat bisa terjadi secara perlahan maupun seketika. Pendarahan bisa disebabkan karena cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan lambung, kanker usus atau bisa juga karena efek samping obat.
Pada orang dewasa anemia yang tidak dikendalikan bisa menyebabkan masalah serius. Yaitu:
Kelelahan Kronis. Sel darah merah mensirkulasikan oksigen ke seluruh tubuh. Dengan kurangnya sel darah merah maka tubuh akan kekurangan oksigen sehingga penderita selalu merasa lelah terus-menerus.
Penurunan Produktivitas. Kurangnya oksigen juga akan berpengaruh pada sulitnya untuk berkonsentrasi sehingga produktivitas akan menurun.
Masalah Kardiovaskular. Dengan kurangnya oksigen, jantung akan bekerja lebih keras memompa darah. jika berkelanjutan akan menyebabkan masalah tekanan darah tinggi dan jantung koroner.
Gangguan Kognitif. Anemia bisa berakibat menurunnya kemampuan untuk konsentrasi, menurunnya daya ingat dan kemampuan memecahkan masalah.
Gangguan Emosi. Penderita anemia mudah mengalami kecemasan dan depresi karena kurangnya oksigen dalam darah bisa menyebabkan produksi neurotransmitter yang mengatur suasana hati menurun.
Masalah Reproduksi. Bisa menyebabkan siklus mens yang tidak teratur dan sulit hamil. Untuk ibu hamil pun, kondisi anemia bisa berisiko pada kelahiran prematur.
Sistem Pencernaan. Penderita anemia bisa mengalami mulut kering, lidah pucat atau pendarahan gusi. Anemia juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan karena mengurangi nafsu makan dan menyebabkan perut kembung.
Perubahan pada kulit dan kuku. Kulit dan kuku penderita anemia biasanya berubah menjadi pucat dan kuku menjadi rapuh.
Itulah penyebab dan akibat dari anemia, melihat akibatnya, kondisi ini sangat serius karena menurunkan kualitas hidup penderitanya. Dengan mengelola kondisi ini dengan tepat, mengonsumsi makanan bergizi dan gaya hidup yang sehat, risiko tersebut bisa dicegah atau dikurangi.
Penulis: Ara
Editor/redaktur: Rizky/Wara
Baca Juga : https://lensa44.com/anemia-bisa-dicegah-dengan-mengonsumsi-makanan-ini/