HeadlineLensa Terkini

AJI Desak Polisi Proaktif Usut Peretasan Terhadap Awak Redaksi Narasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan sejumlah organisasi pers di Indonesia mendesak institusi Polri untuk lebih aktif mengejar oknum, yang berada di balik aksi serangan digital terhadap puluhan awak redaksi media online Narasi.

Dalam keterangan persnya disebutkan, sejak peretasan pertama pada Sabtu (24/9) hingga Senin (26/9) kemarin telah tercatat sebanyak 24 anggota Narasi tak dapat mengakses sosial medianya.

Ketua Umum AJI, Sasmito Madrim, mendorong agar pemerintah tegas dalam hal ini. Mengingat kebebasan pers telah diatur dalam undang-undang, sementara serangan digital serupa kerap terjadi dan dialami oleh jurnalis yang mengkritik pemerintah.

“Kepolisian harus melakukan penyelidikan dan penyidikan secara tuntas kasus peretasan terhadap sekitar 24 awak redaksi Narasi. Pembiaran atas serangan kepada jurnalis dan perusahaan akan semakin menguatkan pemerintah memiliki keterkaitan dengan serangan ini,” kata Sasmito, dikutip pada Selasa (27/9).

Tak hanya kepada Polri, AJI juga meminta kepada Dewan Pers untuk turun tangan dalam hal ini. Menurut peneliti LBH Pers Ahmad Fathanah, Dewan pers seharusnya bisa mendorong kepolisian untuk mencari bukti dan pelakunya.

“Seharusnya mereka bisa langsung bertindak tanpa ada pelaporan,” kata Fathanah.

Selain itu, serangan digital yang pernah terjadi sebelumnya, kata Fathanah, bahkan sampai sekarang masih belum ada penyelesaian dari polisi. Dalam hal ini adalah peretasan yang dialami oleh Tirto.id dan Tempo.co.

“Dua laporan itu belum ada tindak lanjutnya (dari polisi),” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya peretasan terhadap puluhan awak redaksi Narasi pertama kali dialami oleh Akbar Wijaya atau Jay, pada Sabtu (24/9). Jay mengaku sempat menerima pesan Whatsapp berisikan tautan-tautan, namun ia tak menekan tautan tersebut.

Tak lama setelah itu tiba-tiba akun Whatsapp milik Jay tak dapat diakses. Hal serupa kemudian disusul oleh rekan-rekannya dimana platform media sosial mereka pun ikut menjadi sasaran. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *