HeadlineLensa MancaLensa Terkini

Uni Eropa Serukan ‘Jeda Kemanusiaan’ dalam Perang Israel-Hamas

Para pemimpin Uni Eropa menyerukan untuk ‘Jeda Kemanusiaan’ pada perang antara Israel dan Hamas. Hal itu disampaikan pada rapat anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia, Kamis (26/10).

Dalam deklarasinya, para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa itu menyatakan keprihatinan terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza. Pihaknya juga menyerukan penghentian pertempuran untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan aman tanpa hambatan.

“Dewan Eropa menyatakan keprihatinannya yang paling besar atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan menyerukan akses dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, cepat, aman dan tanpa hambatan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan melalui semua tindakan yang diperlukan termasuk koridor kemanusiaan dan jeda untuk kebutuhan kemanusiaan,” jelasnya dalam deklarasi tersebut, dikutip dari Aljazeera, Jumat (27/10).

Deklarasi itu dibuat seiring dengan meningkatnya kritik mengenai tindakan Israel, baik itu serangan udara maupun blokade yang memutuskan akses terhadap bantuan, air, listrik hingga bahan bakar ke Gaza.

Pertemuan KTT anggota Uni Eropa di Brussels ini merupakan pertemuan langsung pertama sejak serangan Hamas pada (7/10) yang menewaskan kurang lebih 1.400 orang. Hal itu yang mendorong serangan balasan Israel dengan membombardir seluruh wilayah dengan serangan udara dan telah menewaskan lebih dari 7.000 orang di Gaza.

Sementara itu, Uni Eropa sendiri terpecah menjadi anggota pro-Palestina seperti Irlandia dan Spanyol, dan pendukung Israel termasuk Jerman dan Austria. Ada kecaman keras terhadap serangan Hamas tersebut, tetapi di sisi lain serangan Israel juga tak bisa ditolelir.

Meskipun pengaruh Uni Eropa terhadap konflik ini tidak terlalu besar, pihaknya khawatir eskalasi konflik antara Israel dan Hamas dapat menimbulkan dampak serius bagi Eropa, seperti ketegangan antar masyarakat, kemungkinan serangan, hingga arus pengungsi.

Di sisi lain, mereka juga harus bergulat dengan konflik terkait invasi Rusia ke Ukraina yang hingga saat ini belum menemukan titik terang.

Beberapa pejabat dan diplomat telah menyuarakan kekhawatirannya bahwa Ukraina sekarang dapat berjuang untuk mendapatkan perhatian politik dan sumber daya yang sama dari Barat, khusus nya Amerika Serikat.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *