HeadlineLensa Terkini

Tim Forensik Ungkap Tidak Ada Bekas Kekerasan di Jasad Brigadir J

Tim Dokter Forensik gabungan mengungkapkan hasil dari autopsi ulang jasad Brigadir J, setelah dilakukan kurang lebih selama 4 minggu.

Ketua Tim Dokter Forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, dalam keterangan persnya, Senin (22/8), meyakinkan bahwa tidak ada bekas tindak kekerasan di tubuh Brigadir J.

Adapun luka yang membekas di tubuh Brigadir J satu-satunya disebabkan oleh senjata api.

“Jadi saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan kami, baik pada saat kita lakukan autopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api,” kata Ade, dikutip pada Selasa (23/8).

Merinci hasil autopsi tersebut, Ade mengatakan bahwa semua luka yang ada di tubuh Brigadir J, diindikasi sebanyak 5 tembakan masuk ke tubuh, dan 4 tembakan keluar.

Sementara bekas-bekas sayatan lain, disebut adalah bekas alur anak peluru yang ditembakkan.

“Jadi kalau luka yang ada di tangan seperti yang tadi kami sampaikan itu adalah alur lintasan peluru. Jadi namanya luka bagaimana anak peluru itu masuk ke dalam tubuh dan kemudian keluar serta dan mengenai organ tubuh lainnya dan termasuk di jarinya,” terangnya.

Lebih lanjut, dari semua luka yang diidentifikasi, diketahui luka paling parah adalah di bagian kepala dan dada, yang berpotensi besar menyebabkan kematian. Sementara jari-jari tangan yang tersambar peluru, ada di jari manis dan kelingking tangan kiri.

Ditanya soal ukuran kaliber peluru, Ade mengaku tak bisa memastikan apakah peluru yang mengenai Brigadir J memiliki ukuran yang sama atau tidak. Hal tersebut, lantaran bekas luka yang sudah tercampur formalin dan terlewat lama.

“Adanya pembusukan, ataupun adanya pemberian formalin, pengawetan jenazah, tentunya akan membuat bentuk luka itu mengalami perubahan,” ujarnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *