Lensa Manca

Terjadi Lagi! Penembakan Massal di Rumah Sakit AS Tewaskan 4 Orang

Penembakan kembali terjadi di AS, seminggu seteelah penembakan di sekolah dasar Texas, tepatnya di rumah sakit yang berada di Oklahoma, Rabu (1/6).

Melansir dari aljazeera, Kamis (2/6), seorang pria yang bersenjatakan senapan dan pistol, melakukan penembakan massal di rumah sakit St. Francis, yang kemudian menewaskan 4 orang.

Eric Dalgleish, Wakil Kepala Polisi Tulsa, mengatakan bahwa pria bersenjata itu juga tewas, setelah ditemukan beberapa luka yang disebabkan ulahnya sendiri.

Ia menambahkan, polisi masih berusaha menentukan identitas pelaku penembakan, akan tetapi diperkirakan pelaku berusia antara 35 sampai 40 tahun.

Polisi segera menutup rumah sakit St. Francis, ketika mendapatkan laporan adanya penembakan di Gedung Medis Natalie, gedung yang menampung pusat operasi rawat jalan dan pusat kesehatan payudara.

“Mereka menyuruh orang keluar. Saya tidak tahu apakah beberapa dari mereka terluka, atau hanya terluka selama penembakan, tapi beberaa dari mereka tidak bisa berjalan dengan baik. Tetapi, mereka hanya tehuyung-huyung dan tersandung dan mengeluarkan mereka dari sana,” kata Nicholas O’Brien, warga Tulsa.

Joe Biden, Presiden AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pemerintah telah menawarkan dukungan pada pejabat lokal.

Terlepas dari penembakan massal yang terjadi secara beruntun di AS, orang republikan dan demokrat di pedesaan, melakukan perlawanan mendalam terhadap regulasi senjata di AS.

Biden pun berjanji untuk terus mendorong reformasi, dengan pemikiran bahwa hal yang berhubungan dengan senjata di AS menjadi sangat buruk, sehingga orang-orang menjadi lebih rasional tentang hal itu.

Pemerintah dilaporkan sedang fokus pada UU usia pembelian senjata, atau mengizinkan polisi mengambil senjata dari orang-orang yang dianggap dapat mengancam keselamatan warga.

Diketahui, penembakan di rumah sakit St. Francis yang berada di Oklahoma, terjadi 8 hari setelah penembakan massal yang terjadi di sekolah dasar yang berada di Texas, yang dilakukan oleh seorang pemuda berusia 18 tahun.

Saat AS masih berada dalam masa duka akibat penembakan massal di Texas, AS kembali dikejutkan dengan penembakan yang terjadi di rumah sakit di Oklahoma. (YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *