Lensa Terkini

Singgung Obat Molnupiravir, Juru Wabah Imbau Indonesia Fokus Vaksinasi

Pandu Riono kembali mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak terkecoh pada godaan obat jenis Molnupiravir, yang dikatakan sebagai obat Covid terbaru. Pandu menyebut bahwa efek dari Molnupiravir hanya terbatas pada lima hari pertama saja.

“Godaan adanya obat baru, molnupiravir, yang dipuji karena dampak pada pengurangan kematian. Walaupun belum ada ijin kedaruratan, efeknya terbatas pada 5 hari pertama. Perusahaan farmasi sudah melakukan lobi-lobi. Kalau dari perspektif kesehatan publik, vaksinasi jauh efektif dan murah.” Tulisnya.

Saat ini, dikabarkan bahwa Singapura telah resmi bekerja sama dengan pemasok obat tersebut, dan menggunakannya untuk pengobatan pasien Covid-19. Hal ini tentu mengingatkan Indonesia tentang Ivermectin yang sempat menjadi perdebatan sejumlah pihak.

“Pola lama yang biasa dilakukan, industri farmasi yang ingin produknya dibeli oleh pemerintah, lakukan uji klinik di Indonesia dan dijanjikan dengan harga khusus, bila perlu dibuat atau dikemas di Indonesia. Mungkin itu yang akan dilakukan, produser molnupiravir, obat baru Covid-19.” Kata Pandu, Rabu (6/10)

Lebih lanjut, Pandu memberi ketegasan kepada pemerintah untuk tidak mengikuti langkah Singapura dalam hal ini. Menurutnya, saat ini Indonesia hanya perlu fokus pada proses vaksinasi.

“Indonesia tak perlu jadi ‘follower’ Singapura, bikin janji dengan @Merck untuk obat Molnupiravir. Kita tetap fokus melakukan vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya. Efeknya pencegahan lebih besar, lebih murah, lebih masuk akal dibandingkan obat tersebut. Kuatkan iman.” Sambungnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *