HeadlineLensa Jogja

Sigap!! BPBD Tangani Bencana Kimia Biologi dan Radioaktif

Dalam simulasi ini juga dilengkapi dengan peralatan serta protokol yang ketat agar berhasil secara maksimal baju Hazmat level satu atau tingkatan tertinggi menjadi salah satu yang diandalkan dalam simulasi penanganan bencana non alam kali ini.

Penggunaan baju hazmat bukan lagi menjadi hal asing, khususnya sejak pandemi covid -19 melanda sebagian besar wilayah di seluruh dunia sudah menggunakannya, bahkan covid -19 bisa dimaknai sebagai wujud dari ancaman biologi  itu sendiri.

Diselenggarakannya simulasi atau pelatihan penanganan bencana non alam ini dapat meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang ada, terkhusus untuk penanganan terpadu potensi bahaya yang bisa saja datang secara tidak terduga.

khusus di Yogyakarta sendiri memang memiliki potensi bencana non-alam, bencana tersebut disebabkan karena kegagalan teknologi yang ada, bebapa titik yang perlu diwaspadai diantaranya Waduk Sermo lalu ada area vital semisal Terminal BBM di Rewulu serta yang tidak boleh dilupakan adalah Reaktor Nuklir Kartini yang terdapat di Badan Tenaga Nuklir Nasional.

 memang beberapa tahun yang lalu area Batan yang terdapat di Yogyakarta masih berada di area yang kosong namun perkembangan zaman lokasi sekitarpun sekarang dipenuhi oleh masyarakat.

 “sejak 2016 unsur gabungan yang ada di DIY ini dibawah kordinasinya BPBD memang intens melakukan pelatihan di BATAN mengingat BATAN inikan lingkungannya sudah mengalami transformasi yang sangat pesat jadi dulu lingkungan batan itu sendiri gitukan sekarang padat sehingga waktu itu gayung bersambut batan sedang membuat sebuat kontigensi tentang penanganan diluar setnya mereka dan mengingat kepadatan yang terjadi saat ini, jadi sejak 2016-2018 kita sudah melakukan pelatihan pelatihan seperti ini, untuk berkolaborasi dengan ancaman yang ada di reactor pemerintahan ini.” Ujar Wahyu Pristiawan, Komandan TRC BPBD DIY

Kegiatan simulasi yang dilakukan oleh TRC BPBD DIY dan unsur gabungan ini dibagi menjadi dua tahapan   yakni penanganan radiasi atau paparan nuklir dan biologi dan yang kedua yakni simulasi penanganan paparan bahan kimia dengan skenario meledaknya truk pengangkut bahan kimia di jalan raya. (Plp/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *