Sidang Umum PBB, Presiden Korsel Minta Deklarasi Perang Korea Cepat Usai
Moon Jae-In, Presiden Korea Selatan kembali menyerukan pendapatnya mengenai deklarasi berakhirnya Perang Korea secara resmi. Pernyataan tersebut disampaikan kepada Majelis Umum dalam sidang PBB ke-76 di markas PBB New York, AS, Selasa (21/9).
Moon mengungkapkan keinginannya agar ketiga atau keempat pihak bersangkutan bertemu dan mengupayakan perang di semenanjung Korea berakhir. Ketiga pihak merupakan Korea Selatan, Korea Utara, dan AS. Sedangkan empat pihak tersebut Korea Selatan, Korea Utara, China, dan AS.
“Saya sekali lagi mendesak komunitas negara-negara untuk memobilisasi kekuatannya untuk deklarasi akhir perang di semenanjung korea,” kata Moon dikutip dari reuters.
Secara teknis, Korea Selatan dan Korea Utara sampai saat ini masih berperang, namun hanya melakukan gencatan senjata sejak perang Korea pecah pada 1950 hingga 1953.
Moon menafsirkan, Korea merupakan kawasan yang paling membutuhkan semangat dari PBB untuk mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini bukan pertama kalinya, ia juga sudah menekankan usulan tersebut secara resmi dalam pidatonya pada 2018 di sesi ke-73 Sidang Umum PBB.
Moon sendiri secara aktif terlibat dengan Korea Utara selama masa kepresidenannya. Ia berpendapat bahwa deklarasi berakhirnya perang korea akan mendorong Korea Utara untuk melucuti senjata nuklirnya. Di sisi lain, Washington mengatakan Pyongyang harus menyerahkan senjata nuklirnya terlebih dahulu.
“Kami mencari kemajuan nyata menuju rencana yang tersedia dengan komitmen nyata yang akan meningkatkan stabilitas di semenanjung dan di kawasan Korea,” ujarnya.
Pihaknya juga ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat di Korea Utara. Namun, Korea Utara telah menepis seruan AS untuk kembali berdialog. Sementara itu, kepala pengawas atom PBB menjelaskan bahwa program nuklir Pyongyang akan berjalan dengan kecepatan penuh. (AK/L44)