Sempat Koma, Jamaah Haji Siti Zahro Kini Sudah Membaik
Salah satu jamaah haji dari embarkasi JKG 11, Siti Zahro, kini dikabarkan telah membaik kondisinya, setelah sempat jatuh koma beberapa hari lalu, dan dirawat di RS Al Madinah. Hal tersebut, diinformasikan oleh Tim Visitasi KKHI Madinah.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Muhaimin Munizu, mengatakan bahwa kondisi Zahro kian menunjukkan perkembangan. Bahkan, ia sudah bisa berkomunikasi dengan petugas setempat dan keluarganya di kampung halaman via video call.
”Alhamdulillah kondisi Ibu Siti Zahro berangsur-angsur membaik dan sudah bisa komunikasi dengan keluarganya di kampung melalui video call,” kata Muhaimin dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (21/6).
Muhaimin menjelaskan, bahwa kendati kondisinya membaik, Zahro masih harus menjalani perawatan di ruang intensif khusus jantung. Namun, kini alat bantu pernapasan sudah mulai dilepas perlahan-lahan, dan obat penguat jantung yang mulai dihentikan.
Sementara itu, Zahro sendiri pun mengakui bahwa kondisinya sudah merasa lebih baik. Keluhan-keluhan seperti dada sakit dan sesak napas juga mulai berkurang, namun masih sering merasa mual.
Menurut informasi yang disampaikan pihak RS Al Madinah, Zahro diketahui mengalami serangan jantung atau infark miokard akut, yang menyebabkan henti jantung. Sehingga perlu dirujuk ke pusat jantung Cardiac Centre Madinah di RS King Fahd untuk angiografi koroner dan pemasangan ring jantung.
Kronologinya, Zahro yang pergi shalat ashar di Masjid Nabawi dengan masuk melalui pintu 13, mendadak merasa sakit di dada, pusing, dan pandangannya gelap. Zahro pun langsung dihampiri oleh Emergency Medical Team (EMT) Nabawi, dan langsung dibawa ke klinik Al Safiah.
Dalam perjalanan menuju klinik, Zahro tiba-tiba tak sadarkan diri, yang diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Sesaat kemudian diintubasi dan dirujuk ke RS Al Madinah.
Diketahui, Siti Zahro memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat. Namun, ia tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak 3 tiga pagi sampai sore tanpa istirahat. (AKM/L44)
