Lensa Jogja

Seminar Nasional Fikih UMY Waspadai Kondisi Ketahanan Pangan

Menyoroti kondisi ketahanan pangan negara kita yang patut diwaspadai, MTT PP Muhammadiyah bersama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seminar nasional fikih ketahanan pangan.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah narasumber pun turut dihadirkan. Mayoritas dari mereka menyoroti terkait munculnya gejala yang menunjukkan adanya potensi gangguan ketahanan pangan. Gangguan ketahaan pangan ini merupakan dampak dari menipisnya persediaan air akibat kenaikan suhu permukaan bumi.

Pihaknya menilai, salah satu penyebabnya adalah kondisi suhu bumi yang terus meningkat. Bahkan saat ini mencapai satu koma dua derajat Celsius akan menyebabkan kekeringan yang berdampak pada pertanian sebagai penyedia bahan pangan.

Kajian dalam seminar nasional fikih UMY ini diusung Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini bekerja sama dengan lPPI UMY. Kajian ini menjadi sangat penting dan relevan guna berkontribusi dalam memecahkan permasalahan keberlangsungan dari kondisi pangan Indonesia, sesuai dengan tuntunan dan aspek-aspek keagamaan.

“Seminar ini sebenarnya ada beberapa titik strategis. Pertama tentu saja persoalan pangan ini dan akan diurai apa akar masalahnya,” kata Syuhada, ketua panitia.

“Dari situ kita akan merumuskan sebuah kunci yang berisi sebuah ajaran, etos yang bisa memberi rekomendasi kepada pemerintah, kepada masyarakat maupun lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk memulai gerakan kedaulatan pangan itu sendiri,” lanjutnya.

Sementara itu, berdasarkan data statistik ketahanan pangan di berbagai daerah memang memiliki tingkatan yang beragam.

Tercatat, dari keseluruhan kabupaten/kota di Indonesia, 16,4 persennya memiliki indeks ketahanan pangan yang rendah pada tahun 2022. Yakni Kabupaten Nduga di Provinsi Papua dan Kabupaten Intan Jaya di Provinsi Papua Tengah dengan skor IKP-17,21.

Sedangkan kabupaten paling tinggi indeks ketahanan pangannya adalah Kabupaten Tabanan di Provinsi Bali dan Kabupaten Bandung di Jawa Barat di atas 91.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/kkn-3t-umy/

Share