Lensa Terkini

Sejumlah Tokoh Imbau Tak Perlu Demo, Manfaatkan Sosial Media

Adanya rencana aksi turun ke jalan oleh aliansi mahasiswa dan beberapa pihak lain, pada Sabtu (24/7) yang sudah digaungkan beberapa hari sebelumnya, memancing reaksi dari sejumlah pihak yang merasa langkah aksi tersebut tidak tepat dilakukan di saat pandemi seperti ini.

Gus Nadir secara terang-terangkan melalui cuitannya mengimbau untuk tidak melakukan aksi tersebut. Selain sebab menghindari peningkatan kasus Covid-19, juga agar tidak ada ketimpangan opini bahwa mereka tengah ditunggangi oleh oknum politik.

“Di rumah saja. Gak usah demo. Nanti ada kerumunan kalian kena Covid. Jangan mau diperalat & diadu-domba elit politik lebay utk kepentingan mereka semata. Kritik, yes! Jatuhkan pemerintah yg sah, No! Prokes, yes! Kerumunan, no! Vaksin, yes! Bansos, yes! Insentif nakes, yes!” Tulisnya pada Sabtu (24/7).

Selain Gus Nadir, imbauan senada juga disampaikan oleh ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily. Melansir dari tempo.co Jumat (23/7), Ace mengatakan bahwa menyuarakan pendapat cukup di sosial media saja, dan memanfaatkan kinerja The Power of Netizen. Karena memang tidak bisa dipungkiri, saat ini The Power of Netizen sangat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan pemerintah.

“Bukan berarti menyampaikan pendapat dilarang ya, hak itu dijamin konstitusi. Ada cara lain yang bisa kita lakukan dalam menyuarakan pendapat kita di era pendemi ini, yaitu melalui media sosial.” Jelasnya.

Ismail Fahmi pendiri Media Kerneld Indonesia juga mengatakan demikian. Menurutnya mereka yang melakukan aksi demo tidak mengikuti kaidah sains dan saran yang diberikan oleh Epidemiolog selama ini.

“Kalau mahasiswa beneran menggunakan sains, tentu akan mendahulukan kesehatan, baru ekonomi. Saya lihat di peta SNA, demo ini niatnya bukan untuk bela kesehatan, tapi kepentingan politik.” Tulisnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *