Lensa Terkini

Satgas Sebut Penurunan Kadar Efektivitas Vaksin Belum Ada Kepastian

Wiku Adisasmito, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa saat ini belum ada kepastian mengenai varian virus Covid-19 AY.4.2 (Delta Plus) dapat menurunkan kadar efektivitas vaksin dari para peneliti, Jumat (29/10).

Terlebih, varian ini termasuk turunan SARS-CoV-2 dan subvarian dari Delta yang pertama kali ditemukan serta meningkat di Inggris. Peningkatan ini terjadi secara luar biasa sejak Juli-Oktober lalu.

“Kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi. Studi terkait hak tersebut masih berlangsung,” ujar Wiku dalam konferensi pers Kesekretariatan Presiden, Kamis (28/10).

Dalam hal ini, Wiku menegaskan, sebenarnya varian ini bukanlah varian baru. Hal ini dikarenakan varian Delta kini mampu bermutasi menjadi AY1 hingga AY28. Sehingga, pemerintah perlu mengawasi pintu masuk baik udara maupun laut sebagai penghambat menyebarnya varian baru.

Dia menambahkan, pemerintah akan memperkuat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dalam menelaah varian baru, terutama dalam mengawasi adanya kemunculan varian baru Covid-19 lokal.

“Pemerintah memaksimalkan pelaksanaan strategi yang sudah ditetapkan, yaitu karantina perjalanan, 3M, 3T, dan vaksin agar dapat mencegah masuknya semua jenis varian baru, sekaligus meminimalisir pembentukan mutasi baru di dalam negeri,” imbuh Wiku. (AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *