HeadlineLensa JogjaLensa Kesehatan

Sambut Harganas ke-30, Bantul Luncurkan Pelayanan KB Sejuta Akseptor

Jelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) sejuta akseptor, pada Rabu (14/6).

Berpusat di Klinik Bina Sehat, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, dalam kegiatan tersebut dilakukan pula monitoring pelayanan program serentak di semua titik layanan kesehatan dan KB, baik rumah sakit, puskesmas, praktik mandiri bidan, klinik swasta dan kader IMP (institusi masyarakat pedesaan) di seluruh kapanewon.

Targetnya, dalam sehari ini bakal tercapai 3.157 akseptor dengan berbagai metode layanan, yakni pelayanan KB baru yang meliputi IUD (dibaca: aiyudi), MOW, implan, suntik, pil dan co, serta pelayanan KB ulang dan pelayanan KB ganti cara.

Adapun layanan ini merupakan program turunan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Melihat tingginya kesadaran dan antusiasme akseptor utamanya pasangan usia subur, DP3AP2KB optimis capaian akseptor di Kabupaten Bantul bakal melebihi target yang ditetapkan.

“Mereka yang ber-KB sendiri itu akan berefek jangka panjang, terutama pada kualitas hidup dalam keluarga. Karena kita fokusnya di kualitas hidup keluarga. Kalau kita bisa membatasi jumlah anak, itu akan bisa lebih terencana, sehingga masa depan anak-anaknya lebih berkualitas,” jelas Ninik Istitarini, kepala dinas P3APPKB.

Sementara itu, pelaksanaan program tersebut dinilai penting dalam berperan mendukung tercapainya Kabupaten Bantul layak anak, yang saat ini tengah berada di level nindya.

Dengan meningkatnya jumlah akseptor yang terjaring, praktis mampu mewujudkan keluarga yang berkualitas karena selain mempercepat penurunan stunting. Juga, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak, yang sampai saat ini masih menjadi konsen utama Kabupaten Bantul.

Program KB sendiri merupakan masalah kompleks yang bukan saja sekedar sebagai akseptor, tapi juga menyangkut masalah kesehatan, ekonomi, edukasi dan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan lintas aktor untuk menyelesaikan permasalahan ini, guna mewujudkan kesejahteraan keluarga, salah satunya keterlibatan TNI dari Kodim 0729 Bantul.

Diluncurkannya program tersebut, sebagai upaya dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan akses kualitas informasi, pendidikan, konseling, pelayanan keluarga berencana, serta kesehatan reproduksi  guna mewujudkan kualitas hidup dalam setiap keluarga. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *