Lensa Manca

Rusia Copot ‘Jenderal Armageddon’ Komandan Perang di Ukraina

Rusia mencopot Sergey Surovikin alias “Jenderal Armageddon” dari jabatannya sebagai komandan perang di Ukraina di tengah sederet kekalahan Negeri Beruang Merah belakangan ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa posisi Surovikin digantikan oleh Valery Gerasimov pada Rabu (11/1). Surovikin kemudian akan menjadi wakil Gerasimov.

Melalui pernyataan yang dikutip Reuters, mereka menegaskan bahwa perubahan posisi ini dilakukan demi meningkatkan keefektifan operasi militer di Ukraina.

“Kenaikan tingkat kepemimpinan operasi militer khusus itu berkaitan dengan perluasan skala tugas, kebutuhan untuk mengatur kontak lebih dekat antar-cabang pasukan, dan meningkatkan kualitas serta efektivitas manajemen pasukan Rusia,” ungkapnya, dikutip pada Kamis (12/1).

Bongkar pasang komando di lapangan ini memicu perdebatan di kalangan pakar perang Rusia. Sebagian mendukung, tapi ada pula yang menganggap Rusia hanya mencari kambing hitam.

“Hasil tidak akan berubah hanya dengan mengganti bagian-bagian di dalamnya,” ujar seorang blogger militer tenar dengan nama pena Rybar.

Menurutnya, Surovikin hanya menjadi kambing hitam dari sederet kekalahan Rusia, termasuk dalam gempuran di Makiivka pada akhir tahun lalu, yang menewaskan setidaknya 89 tentara Negeri Beruang Merah.

Gerasimov sendiri dikenal sebagai ahli strategi. Gerasimov telah beberapa kali mengunjungi pasukan yang berperang di Ukraina untuk meningkatkan koordinasi antar pasukan, tetapi tidak mengambil alih komando operasional langsung sampai sekarang.

Sementara itu, hingga saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Pertempuran sengit kini dilaporkan membara di kota pertambangan timur Soledar.

Rusia disebut terus menerus menekan pasukan Ukraina. Bukan hanya tentara, gelombang serangan juga dilakukan kelompok Wagner, pasukan dari perusahaan yang dibayar Kremlin.

Dalam pernyataan terbaru, Kyiv menyebut bagaimana puluhan tentara tewas mengenaskan. Mayat-mayat berserakan di ladang berlumpur.

“Dan apa yang ingin diperoleh Rusia di sana? Semuanya hancur total, hampir tidak ada kehidupan yang tersisa. Dan ribuan orang mereka hilang: seluruh tanah di dekat Soledar ditutupi dengan mayat penjajah dan bekas luka akibat peperangan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *