Lensa MancaLensa Terkini

Gabriel Attal Perdana Menteri Termuda Prancis dan Gay

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengambil langkah bersejarah dengan menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri. Tidak hanya karena Gabriel Attal akan menjadi Perdana Menteri termuda dalam sejarah, ia juga orang pertama yang secara terbuka menyatakan dirinya gay yang menduduki posisi itu.

“Saya tahu saya bisa mengandalkan energi dan komitmen Anda,” kata Macron dalam postingannya di X, sebelumnya Twitter, setelah pengumuman terpilihnya Attal.

Dalam postingan terpisah, Attal mengucapkan terima kasih kepada Macron untuk ‘kepercayaannya’ dan berjanji untuk ‘tetap menjaga mengendalikan nasib kita’ dan ‘mengeluarkan potensi Prancis kita.”

Attal sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Pemuda Nasional sejak Juli lalu. Selama masa jabatanya, ia menetapkan aturan kontroversial. Ia melarang pemakaian abaya di sekolah-sekolah umum dan serius mengangkat kesadaran akan masalah perundungan di sekolah-sekolah.

Dalam pidato setelah pencalonannya, Attal menyebutkan bahwa edukasi, inflasi, liberalisasi dalam perekonomian Prancis dan perkembangan kaum muda adalah prioritas negara. Namun, ia menekankan pendidikan sebagai ‘ibu dari pertempuran kita, satu yang harus menjadi inti dari semua prioritas kita.”

“Sebagai Perdana Menteri, saya akan mendedikasikan semua yang diperlukan untuk kesuksesan. Ini akan menjadi prioritas saya yang utama sebagai kepala pemerintahan,” tambahnya.

Populer Setelah Jadi Jubir Pemerintah Selama Pandemi

Attal adalah juru bicara pemerintahan selama pandemi. Ini membuatnya menonjol di mata publik Prancis dan menjadikannya populer. Karir politiknya melesat cepat dan melejit untuk pria seumuran dia. Selama periode kedua kepimpinan Macron, Attal sempat ditunjuk untuk memimpin kementerian pekerjaan umum sebelum menjadi Menteri Pendidikan.

Gabriel Attal menggantikan posisi Elisabeth Borne. Borne mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Prancis Senin lalu. Masa jabatan Borne selama 20 bulan ditandai dengan kebijakan tidak populer tentang reformasi pensiun. Dan juga kerusuhan di perkotaan musim panas lalu yang dipicu oleh seorang polisi yang menembak remaja keturunan Algeria.

Dalam upacara serah terima jabatan pada Selasa (9/10), Attal menggambarkan pendahulunya sebagai “PM aksi dan keberanian.”

“Kisah personal Anda dan etika politik Anda membuat Anda menjadi teladan. Kami tahu apa utang kami kepada Anda,” kata Attal.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/fakta-fakta-kerusuhan-di-prancis-seribu-orang-lebih-ditahan-hingga-ribuan-polisi-dikerahkan/

Share