Lensa Lifestyle

Puasa Setengah Hari di Bulan Ramadhan, Boleh atau Tidak?

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan kehadirannya oleh seluruh umat muslim. Pada bulan yang istimewa ini, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebulan penuh lamanya.

Puasa merupakan ibadah khusus yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari menyehatkan, mendidik kedisiplinan, hingga sebagai sarana perenungan diri. Puasa juga dapat dilakukan oleh anak-anak. Namun pada umumnya, anak-anak masih dalam proses pembelajaran untuk latihan puasa dengan puasa setengah hari.

Puasa beduk atau puasa setengah hari di bulan Ramadhan, kerap dilakukan oleh anak-anak untuk dapat membantu membiasakan anak-anak berpuasa sehari penuh. Meski umum dilakukan, tetapi masih banyak yang bertanya apakah anak-anak boleh diajarkan untuk puasa setengah hari.

Tentu saja puasa setengah hari boleh diajarkan kepada anak-anak sebagai latihan puasa penuh. Selain itu, puasa setengah hari juga bermanfaat untuk mengenalkan pemahaman hukum setengah hari di bulan Ramadhan bagi anak.

Dilansir dari nu.or.id, hukum puasa setengah hari bagi anak-anak juga tertulis dalam kitab Al-Muhadzzab imam As-Syairazi yang berbunyi: “Adapun anak kecil, maka tidak wajib baginya berpuasa, karena ada hadis Nabi SAW, ‘Kewajiban diangkat dari tiga orang, yaitu anak kecil hingga ia balig, orang yang tidur hingga bangun, orang gila sampai ia sadar.’ Anak kecil berumur tujuh tahun diperintahkan untuk berpuasa apabila ia kuat, dan anak yang sudah berumur sepuluh tahun dipukul jika meninggalkan puasa, diqiyaskan dengan shalat,” (Lihat Abu Ishaq Ibrahim Asy-Syairazy, Al-Muhadzzab fî Fiqhis Syafi’i, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah, juz I, halaman 325).

Hukum puasa setengah hari haram dilakukan oleh orang dewasa. Tetapi boleh dilakukan oleh anak-anak yang belum mengalami akil baligh sebagai pembelajaran untuk mereka.

Jika ingin mengajarkan anak untuk berpuasa Ramadhan, bisa disarankan dengan menggunakan metode setengah hari ini. Bahkan dianjurkan, Orang tua dapat membantu dalam mengatur waktu berpuasa dengan anak.

Jadwal yang dibuat untuk berpuasa ini juga harus dibuat sesuai kerelaan anak, agar anak juga bisa belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah diputuskannya. Penentuan waktu ini diusahakan bertahap, supaya anak tidak merasa keberatan dan tetap enjoy melakukan latihan berpuasa Ramadhan ini.

Puasa setengah hari bagi anak-anak ini sangat dianjurkan, dengan catatan anak-anak belum menginjak usia baligh, karena hal ini bisa menjadi pembiasaan ibadah bagi mereka.

Dengan memberikan pendidikan kepada anak berupa pembelajaran puasa setengah hari, maka secara tidak langsung dapat membuat anak terbiasa untuk menjalankan ibadah puasa setengah, hanya semampunya.

Bersamaan dengan itu, orang tua juga harus memberikan penjelasan tentang hakikat puasa yang sebenarnya, bahwa waktu buka puasa yang benar adalah ketika terbenamnya matahari, tepat ketika azan Magrib berkumandang. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *