Lensa Jogja

Program Padat Karya Jogja Istimewa Gelontorkan Dana Rp26,6 miliar

Program Padat Karya Jogja Istimewa kembali digulirkan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) DIY tahun anggaran 2023.

Program ini menyasar kalurahan untuk pembangunan fisik guna meningkatkan perekonomian warga. Selain warga juga ikut menjadi pekerja dalam pembangunan tersebut juga hasil pekerjaannya pun akan berdampak positif bagi masyarakat.

Saat ini, program padat karya tengah dijalankan di Pedukuhan Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul dengan target membuat conblok jalan dengan dimensi volume pekerjaan 320 meter x 3 meter x 10 sentimeter.

Mereka yang terlibat sebagai pekerja adalah warga Pedukuhan Kedung, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu maupun mereka yang sedang menganggur.

Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara didampingi Wakil Bupati Bantul, serta paniradya pati paniradya kaistimewaan DIY meninjau langsung kegiatan tersebut pada Senin (3/4) kemarin. Beliau berharap agar program tersebut dapat meningkatkan pembangunan di kalurahan untuk mendukung sejumlah pembangunan yang selama ini sudah berjalan.

“Harapannya otomatis potensi ekonomi terus meningkat. Kedua, BKK ini sifatnya swakelola, artinya pekerja yang ada di sini adalah masyarakat sekitar,” kata KPH. Yudanegara.

Dari total panjang jalan 2800 meter, saat ini baru 800-an meter yang telah dilakukan pengerasan. Sisanya, masih berupa jalan tanah berbatu.

Terealisasinya program BKK Padat Karya disambut antusias oleh masyarakat yang sudah sejak lama menantikan perbaikan infrastruktur jalan.

Mengingat, jalan ini merupakan akses utama warga yang menghubungkan dua kapanewon untuk aktivitas ekonomi, pendidikan dan transportasi masyarakat.

Pedukuhan Kedung sendiri merupakan satu dari sekian kalurahan yang memperoleh bantuan BKK Dana Keistimewaan DIY. Total ada 230 titik Program Padat Karya Jogja Istimewa, yang dibiayai Dana Keistimewaan tahun ini dengan nilai Rp26,6 miliar.

Adapun rinciannya, 117 titik di antaranya adalah BKK kalurahan dengan jatah Rp175 juta tiap titiknya dan sisanya 113 titik melalui Disnakertrans dengan Rp55 juta rupiah per titik.

Diharapkan, tahun depan program berkonsep swakelola itu mampu menyasar seluruh kalurahan di DIY, yang jumlahnya mencapai 362 kalurahan. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *