Lensa Jogja

Musim Haji Tiba, Permintaan Paspor di Kanim Jogja Membludak 3 Kali Lipat

Pertengahan tahun ini, Kantor Imigrasi Yogyakarta mengalami lonjakan penerbitan paspor yang cukup drastis. Kenaikan tersebut, merupakan dampak dari musim liburan dan Haji.

Dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi, permintaan paspor tahun ini naik secara signifikan. Membludaknya pemohon paspor ini, terjadi setelah pemerintah memberikan kelonggaran pada masyarakat untuk beraktivitas, terutama haji dan umroh.

Berdasarkan data Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, tercatat sebanyak 13.422 paspor diterbitkan di tahun 2022 dengan jangka bulan Januari hingga Juni. Sementara dalam bulan Juni sendiri, diterbitkan sebanyak 4.511 paspor.

Sigit Jatmiko selaku Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, mengatakan bahwa peningkatan pada akhir bulan Mei hingga saat ini, naik 3 kali lipat dari permintaan biasanya.

“Jadi perbandingan pada masa pandemi, melonjaknya sangat drastis, karena pemerintah juga sudah mulai melonggarkan, meskipun status pandemi belum dicabut. Jadi pemohon meningkat dari yang awal hanya 30 per hari sekarang bisa mencapai 120-150 per hari,” terang Sigit saat diwawancarai, Jumat (1/7).

Dia juga menambahkan, jika penerbitan sebanyak 150 itu hanya antrian online, yang melalui aplikasi M-Paspor saja. Sementara jika ditambah dengan layanan Walk-In, kata Sigit, jumlahnya bisa mencapai 200-an perhari.

Namun, kendati demikian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta akan tetap mengarahkan masyarakat untuk memesan antrian melalui aplikasi.

“Kan 150-an itu yang terdaftar melalui aplikasi M-paspor, itu yang sudah antri online, yang Walk-In kami akan tetap mengurangi antrian, karena masyarakat juga sudah diarahkan untuk mengambil antrian online,” katanya.

Kepala Seksi Lalu Lintas itu menjelaskan, bahwa keperluan haji dan umroh menjadi alasan terbanyak masyarakat dalam pembuatan paspor, selebihnya adalah kebutuhan liburan dan pendidikan.

“Jadi paling banyak adalah umroh dan haji, yang kedua adalah liburan dan ketiga itu pendidikan, tapi pendidikan tidak begitu banyak ya,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, pemerintah sudah membuka perjalanan internasional, seperti Bandara Yogyakarta yang membuka penerbangan ke Kuala Lumpur, sehingga banyak masyarakat yang ingin berlibur ke sana. (AIS/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *