Miliki Fungsi Strategis, BPH Migas Harus Kerja Optimal
Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman terus menekan BPH Migas agar mampu bekerja secara optimal.
Memiliki fungsi yang sangat strategis, pihaknya berharap BPH Migas mampu menjalankan fungsinya sebagai pengatur dan pengawas hilir migas sehingga kelangkaan BBM dan LPG yang terjadi di sejumlah daerah di tanah air tidak semakin meluas.
Subsidi migas yang digelontorkan oleh pemerintah sampai saat ini sudah tembus hingga 500 triliun rupiah. Hal ini terungkap dalam seminar umum kebijakan hilir migas di Balai Kalurahan Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul bersama BPH Migas dan DPR RI.
Pengaturan dan pengawasan menjadi penting agar pelayanan kebutuhan migas untuk masyarakat dapat lebih maksimal.
“Mudah-mudahan Pertamina yang banyak mengambil alih di banyak pengeboran, insha Allah semakin bagus,” kata Gandung Pardiman.
Sementara itu, ketua yayasan GPC Syarief Guska Laksana turut mengapresiasi kegiatan seminar tersebut. Melalui kegiatan itu, masyarakat akan lebih memahami layanan migas. Utamanya, tidak akan kesulitan untuk mendapatkan BBM maupun LPG meski saat ini di daerah lain tengah terjadi kelangkaan.
Dalam seminar tersebut juga diungkapkan bahwa BBM dan LPG saat ini telah menjadi kebutuhan yang vital di masyarakat. Dibutuhkan peran negara untuk selalu hadir memberikan layanan kepada masyarakat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan bermotor yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Penulis: Joko Pramono
Editor/redaktur: Rizky / Wara
