Lensa Lifestyle

Mengenal FOMO dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda merasa cemas ketika lupa untuk mengecek handphone atau media sosial? Hingga akhirnya membuat Anda terus mengecek setiap menit. Bahkan, dalam setiap kegiatan,  Anda kerap merasa khawatir jika ada sesuatu yang tertinggal.

Anda juga bisa jadi merasa cemas apabila ketinggalan perihal topik yang sedang trending di Twitter hari ini, atau juga bisa tentang apa yang sedang sibuk dilakukan teman-teman. Hingga pada akhirnya, Anda pun akan menjadi sibuk untuk menggulir InstaStory sepanjang hari.

Hal yang sedang Anda alami itu merupakan fenomena psikologi bernama FOMO atau Fear of Missing Out.  FOMO atau “takut ketinggalan” adalah fenomena nyata yang semakin umum dan dapat menyebabkan tekanan signifikan dalam hidup Anda.

Media sosial memainkan peran besar dalam kehidupan orang banyak. Di masa ini, akan sangat sulit untuk menemukan orang yang memiliki akun hanya di satu platfrom media sosial baik itu facebook, Twitter, Tumblr, Instagram, atau bahkan Snapchat.

“Psikologi mulai menggunakan istilah FOMO pada awal 2000-an untuk menggambarkan fenomena yang terkait dengan penggunaan situs jejaring sosial,” kata Natalie Christine Dattilo, seorang instruktur psikologi dari Hardvard University.

FOMO sendiri merupakan ketakutan akan kehilangan yang mengacu pada perasaan atau persepsi, bahwa orang lain lebih bersenang-senang, menjalani kehidupan lebih baik atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada Anda.

Hal ini akan lantas melibatkan rasa iri yang mendalam dan mempengaruhi harga diri. Kondisi ini sering diperburuk oleh situs media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

Perasaan FOMO akan membuat Anda lupa bahwa sebenarnya ada hal baik yang bisa Anda, daripada hanya merasa kehilangan atau ketertinggalan terhadap sesuatu yang dialami oleh orang lain.

Kondisi psikologis ini sering terjadi pada orang yang berusia 18 – 33 tahun. Dalam survey, dua pertiga orang dalam kelompok usia ini, mengatakan bahwa mereka mengalami ketakutan.

Berdasarkan penelitian, FOMO lebih umum di kalangan pria daripada wanita meskipun hal ini belum ada penjelasan yang mendasar.

FOMO memiliki dampak negatif dalam kesehatan psikologis. Ketakutan yang terus-menerus ini, akan dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, terutama bagi kaum muda.

Beberapa saran untuk lebih bisa mengontrol FOMO:

• Selalu ingat bahwa apa yang ditampilkan di media sosial tidak selalu sama dengan apa yang terjadi di kenyataan

• Cobalah untuk tetap fokus pada waktu yang kamu punya, termasuk dalam hubungan dan aktivitas yang sedang Anda lakukan

• Kenali apa yang menjadi pemicu rasa FOMO

• Jika Anda merasa terlalu banyak menggunakan media sosial, cobalah untuk bertemu dengan terapis agar kamu merasa lebih baik. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *