Lensa MancaLensa Terkini

Maraknya Aksi Demo Rusuh, Raja Charles Batalkan Kunjungan ke Prancis

Raja Charles III dikabarkan terpaksa menunda rencana kunjungan ke Prancis karena adanya aksi-aksi demo yang sedang berlangsung atas reformasi pensiun.

“Mengingat adanya pengumuman kemarin tentang hari protes nasional lainnya terhadap reformasi pensiun pada hari Selasa 28 Maret, kunjungan Charles III, yang awalnya akan dijadwalkan pada 26-28 Maret, telah ditunda,” demikian pernyataan yang disampaikan langsung oleh Staff Kepresidenan Prancis, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/3/).

Awalnya, Charles dijadwalkan berkunjung ke Paris pada Minggu (26/3) malam sebelum kemudian menghabiskan satu hari di Ibu Kota Prancis pada Senin (27/3). Lalu, akan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Bordeaux di sebelah barat daya Prancis pada hari Selasa (28/3).

Diketahui, perjalanan itu merupakan yang pertama kalinya sebagai Raja Inggris sejak ia naik tahta pada bulan September lalu. Kepresidenan Prancis mengatakan bahwa keputusan ini dibuat setelah panggilan telepon antara Presiden Emmanuel Macron dan Raja Charles pada hari Jumat pagi waktu setempat.

Sementara di Prancis, beberapa tempat dikabarkan telah dibakar oleh demonstran yang ada di sana. Pintu masuk gedung balai kota Bordeaux dibakar pada hari Jumat. Publik pun sempat khawatir keseluruhan gedung itu bakal hangus dilalap si jago merah, tetapi petugas berhasil memadamkan api tersebut.

Sehari setelah adanya jadwal di Prancis, Charles diagendakan bertolak ke Jerman. Meski Charles menunda kunjungan ke Prancis, agendanya untuk ke Jerman tetap bakal berjalan sesuai rencana.

Beberapa bulan belakangan ini, Prancis memang terus didera demonstrasi besar-besaran menolak adanya reformasi aturan pensiun.

Berdasarkan aturan itu, pemerintah Prancis telah meningkatkan usia pensiun dari 62 menjadi 64. Usia pensiun di Prancis ini menjadi yang paling lama di banding negara-negara di Eropa lainnya.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan syarat jumlah tahun minimal warga bekerja untuk mendapatkan pensiunan secara penuh. Perubahan ini diusulkan untuk menambah pendapatan negara sebanyak 17,7 miliar euro.

Menurut serikat pekerja, masih banyak cara lain untuk meningkatkan pendapatan negara, seperti mengenakan pajak untuk orang yang super kaya. Hal inilah yang menyebabkan banyak warga terus menggelar aksi unjuk rasa yang kerap berakhir ricuh. Prancis mengungkapkan bahwa dari serangkaian demonstrasi tersebut, total 457 warga ditahan dan 441 petugas keamanan terluka. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *