HeadlineLensa JogjaLensa Terkini

Mahasiswi Baru UMY Lompat dari Lantai 4 Asramanya, Begini Kesaksian dari Saksi Mata

Peristiwa bunuh diri yang menimpa salah satu mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin pagi (2/10), masih menyisakan duka yang mendalam.

Korban bernama Syakira Meandra Qadisah Febriana mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai empat gedung University Residence (UNIRES) Putri UMY lantai 4.

Berdasarkan keterangan saksi mata saat pertama kali ditemukan, korban dalam posisi tertelungkup. Sempat dilakukan upaya pertolongan dan dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tak dapat diselamatkan.

Posisi jatuhnya korban pertama kali diketahui oleh Talkis Nurdiyanto yang saat kejadian tengah mengerjakan tugas di sebuah ruangan tak jauh dari tempat jatuhnya korban.

Benturan yang begitu keras serta teriakan dari salah satu teman korban begitu jelas terdengar karena ruangan yang ditempati dosen pengajar Kitab Taklim Muta’alim tentang akhlak tersebut hanya berjarak enam meter dari tempat kejadian.

“Suara di sini saat korban jatuh kedengaran jelas dari ruangan itu, suara ‘buk’-nya itu sudah sangat jelas. Teriakan orang itu seperti teriakan orang kehilangan. Yang teriak itu bukan korban tapi temannya yang sempat melihat tapi kondisi sudah tidak bisa diselamatkan. Karena kondisi korban pada mendekati hari H itu terkesan keliatan sendirian,” ungkap Talkis Nurdiyanto.

Dari hasil olah TKP, kuat dugaan korban sengaja mengakhiri hidupnya lantaran depresi. Hal itu diperkuat dari keterangan saksi teman sekamar korban, serta dari pihak keluarga. Bahkan, malam sebelum kejadian mahasiswi asal Bandar Lampung tersebut juga sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum 20 butir obat, tapi nyawanya berhasil diselamatkan usai ditangani medis rumah sakit.

“Berikutnya adalah keterangan dari rekan-rekannya, baik adanya pertanda untuk melompat, ataupun pertanyaan-pertanyaan unsur untuk mengakhiri hidupnya,” ujar Iptu Jeffry Prana Widyana, Kasi Humas Polres Bantul.

Sementara itu, kelainan pada diri mahasiswi baru Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) tersebut sejatinya telah terendus oleh pihak kampus. Sejumlah upaya juga sempat dilakukan untuk membantu pemulihan mental korban, salah satunya memberikan pendampingan psikologis.

“Jadi selama beberapa waktu kami juga sudah ikut mendampingi almarhumah melalui tim konselor UMY secara resmi dan rutin dengan konselor sebaya, yaitu kakak tingkat yang memang dilatih untuk mendampingi untuk memberikan pendampingan, karena almarhumah sebelumnya sudah memiliki riwayat sebelum memasuki UMY,” kata Muhammad Faris al-Fadhat, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY.

“Dan berdasarkan riwayat yang dilaporkan oleh kami itulah yang membuat kami ikut memantau untuk menjadwalkan sesi untuk konsultasi. Termasuk teman sekamarnya sudah mengetahui dan ikut mendorong dan memotivasi selama ia tinggal di Unires,” lanjutnya.

Usai disemayamkan di masjid kampus UMY, jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah duka pada Senin malam (2/10), melalui jalur darat didampingi oleh orangtua korban.

Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Polres Bantul dan masih dalam tahap penyelidikan.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *