Lensa KesehatanLensa Lifestyle

Altruisme: Bagaimana Menjadi Pribadi yang Tidak Egois

Arti altruisme adalah sikap lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Seorang altruis akan melakukan sesuatu hanya karena ingin membantu bukan karena merasa harus karena sudah menjadi tugasnya, atau karena alasan kesetiaan atau karena alasan religius. Mereka melakukannya semata-mata untuk kebaikan orang lain.

Ada beberapa tipe altruisme:

  • Altruisme Genetik

Berbuat baik untuk keluarga terdekat. Contohnya, orangtua atau keluarga lain yang berkorban untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.

  • Altruisme Resiprokal

Berbuat baik dengan keyakinan jika saat ini menolong orang lain, suatu saat nanti mereka akan membalasnya.

  • Altruisme yang Dipilih-Kelompok

Melakukan tindakan altruistik kepada orang-orang berdasarkan afiliasi grup. Orang yang membantu orang lain yang ada dalam grup sosial mereka atau mendukung kegiatan grup tertentu.

  • Altruisme Murni

Disebut juga altruisme moral. Ketika seseorang membantu orang lain tidak peduli apakah itu berisiko dan bahkan tidak mengharapkan balasan. Tindakan ini dimotivasi oleh nilai dan moral diri pelaku.

Apakah menjadi altruis bagus?

Menjadi seorang yang altruis akan berpengaruh pada kesehatan fisik. Seseorang yang menjadi relawan memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dan tingkat kematian yang lebih rendah secara signifikan.

Seseorang yang gemar membantu orang lain juga memiliki kondisi mental yang lebih baik. Melakukan hal baik untuk orang lain akan memberikan perasaan yang baik bagi dirinya sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan orang akan merasa lebih bahagia setelah berbuat baik.

Juga akan berpengaruh baik pada hubungan romantisme. Menjadi orang yang baik hati dan bersimpati akan membawa ke hubungan yang lebih baik dengan pasangannya karena kebaikan hati adalah hal paling penting yang dicari dalam suatu hubungan.

Lalu bagaimana caranya menjadi seorang altruis?

Ada orang yang memang terlahir altruis tapi bukan berarti altruisme tidak mungkin dipelajari. Berikut cara-cara menjadi altruis.

  • Mencari role model. Carilah seseorang untuk dicontoh. Tirulah kebaikan yang ia/mereka lakukan.
  • Berempatilah. Tempatkanlah diri Anda pada posisi orang lain. Bagaimana rasanya dan berpikir apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat perubahan.
  • Tetapkan tujuan. Cari cara bagaimana melakukan kebaikan untuk orang lain. Lihat sekitar, mungkin ada orang yang perlu bantuan. Membantu teman, menyiapkan makanan untuk orang yang benar-benar membutuhkan atau menjadi relawan untuk sebuah organisasi.
  • Jadikan kebiasaan. Tetapkan kebaikan yang utama dalam pikiran Anda. Bantuan yang Anda lakukan sudah menolong seseorang dan pikirkan orang tersebut akan melakukan hal yang sama untuk orang lain.

Meski begitu selalu ada dua sisi mata uang. Hal yang baik pun tak terlepas dari sisi negatifnya.

  1. Membantu bisa menimbulkan risiko. Seseorang yang melakukkan tindakan altruistik bisa saja menempatkan dirinya dalam bahaya.
  2. Seorang altruis bisa saja mengabaikan kepentingan dirinya sendiri, kesehatan mereka, keamanan mereka, keuangan bahkan kehidupan sosial mereka.
  3. Tindakan altruis yang berdasarkan melakukan kebaikan tidak selalu mendatangkan hasil yang baik.
  4. Tindakan altruis juga bisa berakibat seseorang lebih fokus dalam melakukan usaha mereka untuk satu hal dan mengabaikan hal yang lain.

Terlepas dari sisi negatifnya, altruisme secara umum adalah kekuatan positif di dunia ini dan merupakan hal yang layak dikembangkan. Saling membantu dan bergotong royong sudah menjadi ciri khas bangsa kita dan sebaiknya semakin kita pupuk dengan menghilangkan pamrih. Baik pamrih finansial, sosial maupun pamrih secara religius.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Sumber: Altruism: How to Cultivate Selfless Behavior, diakses pada 4 Oktober 2023 dari https://www.verywellmind.com>what-is-altruism-279

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *