Lima WNI di AS Dijatuhi Sanksi, Diduga Terlibat Penggalangan Dana ISIS
Departemen Keuangan Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap 5 orang Warga Negara Indonesia (WNI), yang diduga terlibat dalam pengumpulan dana organisasi teroris ISIS.
Mereka di antaranya adalah Dwi Dahlia Susanti, Rudi Heryadi, Ari Kardian, Muhammad Dandi Adhiguna, dan Dini Ramadhani,
Dilansir dari situs resminya, Rabu (11/5), Wakil Menteri Keuangan untuk Teroris dan Intelijen Keuangan, Brian E. Nelson, mengatakan bahwa mereka telah melakukan transfer dana untuk mendukung kegiatan ISIS di kamp-kamp pengungsi yang berbasis Suriah. Dana tersebut, dikumpulkan dari Indonesia dan Turki.
Selain untuk kegiatan terornya, uang tersebut juga diduga digunakan untuk membayar proses penyeludupan anak-anak keluar dari kamp dan menjadi pejuang ISIS.
Bukan hanya Indonesia saja, Nelson mengungkapkan bahwa para simpatisan ISIS itu berasal dari lebih dari 40 negara, yang terus mengirimkan uang-uang dana kegiatan teroris tersebut.
Sementara itu, Dwi Dahlia Susanti, disebut telah menjadi simpatisan ISIS sejak 2017 silam. Pada akhir tahun itu, ia telah membantu suaminya untuk mengirim senjata dan dana sebesar US$4000, dan US$500 dialihkan ke jaringannya sendiri.
Kemudian Rudi Heryadi, diduga telah mengabarkan kepada rekan sesame simpatisan ISIS, tentang bagaimana cara masuk dan melakukan misinya ke negara seperti Afghanistan, Mesir, Afrika dan Yaman. Bahkan, dikatakan pula bahwa Rudi sudah pernah divonis teroris oleh pemerintah Indonesia pada 24 Juni 2020 lalu.
Sementara Ari Kardian, Muhammad Dandi Adhiguna, dan Dini Ramadhani, turut dijatuhi hukuman karena dianggap membantu Dwi dan Rudi dalam menjalankan aksinya selama ini, seperti penggunaan rekening, pengisian formulir dan pengiriman barang dan jasa.
Atas dugaan tersebut, Departemen Keuangan Amerika Serikat menegaskan bahwa pihaknya akan memblokir seluruh harta dari 5 orang tersebut yang berada di negaranya. (AKM/L44)
