Lebih Bahaya dari Covid-19, Krisis Iklim Dapat Rugikan Negara Rp112 Triliun
Krisis iklim telah menjadi permasalahan umum bagi dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim yang kian hari terus terjadi akibat pemanasan global kini mulai menarik perhatian dunia untuk melakukan mitigasi bencana, setidaknya untuk mengurangi dampak besar yang terjadi akibat krisis iklim.
Menurut data dari BMKG, suhu di Indonesia pada bulan Agustus lalu meningkat 0,35 derajat celcius. Perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus ini akan dapat berdampak pula pada perekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perubahan iklim berpotensi merugikan Indonesia hingga Rp112 Triliun pada 2023 mendatang. Bahkan jika hal ini terus berlanjut, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa merugi 45% pada tahun 2030. Melihat hal tersebut maka penting dilakukannya tindakan mitigasi bencana oleh pemerintah Indonesia.
“Fokus untuk mendorong negara-negara di dunia untuk melakukan aksi mitigasi dan juga adaptasi dan juga kolaborasi untuk menahan laju peningkatan suhu supaya tidak lebih dari 1,5 derajat celcius,” kata Rektor IPB Arif Satria, mendukung pernyataan Menkeu dalam keterangannya dikutip pada Jumat (16/9).
Arif Satria juga mengatakan bahwa untuk level nasional dibutuhkan kolaborasi serta partisipasi aksi nyata untuk mencegah dampak dari perubahan iklim.
Kerugian dari dampak perubahan iklim itu sendiri disebut akan lebih banyak dirasakan oleh masyarakat miskin. Oleh sebab itu, menurut Arif, pemerintah perlu siapkan kebijakan yang optimal untuk hadapi perubahan iklim.
“Ketika pemerintah akan membangun langkah seperti apa (untuk mitigasi bencana) maka harus diperhatikan dampak nyatanya dulu, maka perlu adanya langkah-langkah antisipasi seperti bagaimana sistem asuransi untuk bidang pertanian dan kesehatan,” jelasnya.
Perubahan iklim dapat berdampak buruk bagi berbagai bidang baik lingkungan, kesehatan maupun ekonomi. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dan kompak untuk mencegah terjadinya perubahan iklim, serta kerugian yang besar dan berkepanjangan. (NNK/L44)
