HeadlineLensa JogjaLensa Terkini

Larung Sukerta, Komunitas Budaya DIY Desak Ade Armando Datangi Sri Sultan HB X

Usai sejumlah masyarakat Yogyakarta yang menggelar aksi di depan kantor PSI DIY, pada Senin (4/12) kemarin. Kini giliran sejumlah warga yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara. Mereka menggelar larung sukerta di taman wisata Legawong kota Yogyakarta, pada Selasa (5/12).

Dalam filosofi Jawa, melarung itu membuang sangkala yang artinya keburukan, keangkaramurkaan, kejahatan, dan laku-laku yang tidak benar.

Dengan demikian, aksi ini merupakan simbolasi sebuah laku budaya tanpa kekerasan menuju jalan pilihan tegak lurus melawan pemikiran jahat. Dalam hal ini sikap kontroversial Ade Armando yang di luar nalar melihat sejarah maupun konstitusi keistimewaan DIY.

Pada prosesi larung tersebut, ada salah satu peserta yang berperan sebagai Ade Armando. Divisualisasikan berkostum keranjang sampah, mereka menginginkan Ade Armando harus mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dia lakukan.

Komunitas Budaya DIY Desak Minta Maaf Secara Langsung ke Sri Sultan HB X

Usai aksi larung Ade Armando itu diambil kembali lantaran tidak ingin mencemari sungai. Disinggung mengenai permintaan maaf Ade Armando di laman Instagram pribadinya, koordinator Patembayan Nusantara Pedro Indarto tetap mendesak Ade Armando datang langsung ke Yogyakarta menemui Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk meminta maaf.

“Maaf ya maaf, tapi seharusnya beliau juga berani meminta maaf secara langsung kepada Sri Sultan selaku Gubernur dan Raja Yogyakarta, dia pun juga harus meminta kepada kawulo Ngayogyakarta Hadiningrat,” kata Pedro Indarto, Koordinator Patembayan Nusantara.

“Harus secara lansgung sebagaimana sifat gentle-nya. Jika tidak kami akan mendorong. Dan acara ini sebagai spirit Ade Armando dilaporkan,” lanjutnya.

Pedro juga menekankan kegiatan ini tidak terafiliasi parpol manapun alias murni gerakan dari masyarakat dan dengan doa harapan agar bagaimana Yogyakarta tetap harmonis.

Wakil Ketua DPRD DIY: Permintaan Ade Armando Tidak Tulus

Di sisi lain Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana turut angkat bicara mengenai permintaan maaf Ade Armando tersebut. Pihaknya meragukan atas permohonan maaf yang disampaikan Ade Armando itu. Pihaknya menilai, itu tanda bahwa permohonan maafnya tidak tulus.

Apalagi pernyataan Ade Armando membuat luka mendalam bagi masyarakat DIY dan luka itu akan dikenang terus dengan waktu yang cukup lama.

Huda juga khawatir permintaan maaf itu merupakan sikap politik dari partai yang menaunginya, maka pihaknya berharap ini bukan merupakan sikap politik.

“Minta maaf juga kami maafkanlah. Tapi kami juga tak yakin minta maafnya itu sungguh-sungguh. Masih ada kata-kata seandainya, masih ada kata-kata seperti itu. Apakah itu juga merupakan sikap politik daripada yang dia ikuti, saya tidak tahu. Tapi jika ada silakan masyarakat Yogyakarta yang menilai, dan jika tidak ada maka akan ada konsekuensi yang harus ia terima,” ujar Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY.

Lebih lanjut, DPRD DIY meminta aparat penegak hukum harus bertindak tegas karena sikap Ade Armando tersebut mencoreng nama baik Yogyakarta dan PSI. Terlebih, jika tidak ada kepastian sejumlah masyarakat DIY mengancam akan melepaskan atribut PSI.

Penulis: Olivia Rianjani

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share