Lensa Manca

Korsel dan AS Tembakkan 8 Rudal Sebagai Respon Provokasi Korut

Aksi penembakkan 8 rudal yang dilakukan oleh Korsel dan AS, merupakan respon kesiapan sekutu untuk hadapi provokasi Korut baru-baru ini.

Melansir dari aljazeera, Senin (6/6), peluncuran itu terjadi sehari setelah Korut menembakkan 8 rudal balistik jarak pendek ke arah laut lepas pantai timur.

Menurut beberapa analis, peluncuran yang dilakukan oleh Pyongyang merupakan uji coba terbesar yang pernah dilakukan oleh negara bersenjata nuklir itu.

Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS), mengatakan bahwa peluncuran 8 rudal balistik ke Laut Timur yang ditembakkan oleh sekutu, merupakan demonstrasi dari kemampuan dan kesiapan untuk luncurkan serangan atas provokasi pihak oposisi.

“Militer kami mengutuk keras serangkaian procokasi rudal balistik Korea Utara dan secara serius mendesaknya untuk segera menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung dan menambah masalah keamanan,” katanya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga ikut mengonfirmasi adanya penembakan 8 Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).

Yoon Suk-Yeol, Presiden Korsel, pada awal kepemimpinannya telah berjanji untuk menindak tegas Korut, yang mana semakin meningkatkan pengembangan program rudal dan nuklirnya.

Ia pun akan menemui Joe Biden, Presiden AS, pada pertemuan puncak di Seoul, untuk meningkatkan latihan militer bersama dan postur pencegahan gabungan mereka.

Diketahui, Korsel dan AS pada Sabtu kemarin telah menyelesaikan 3 hari latihan angkatan laut di perairan internasional di lepas pulau Okinawa, Jepang.

Latihan gabungan tersebut melibatkan kapal induk AS untuk pertama kalinya sejak November 2017.

Korut pun mengkritik latihan bersama antara Korsel dan AS sebagai contoh dari “kebijakan bermusuhan” berkelanjutan antara Washington dengan Pyongyang, terlepas dari pembicaraan tentang diplomasi.

Akibatnya, Korut pun terus-menerus lakukan serangkaian peluncuran rudal tahun ini, dari senjata hipersonik hingga uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya untuk pertama kalinya dalam 5 tahun. (YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *