Lensa Manca

Korea Utara Terus Luncurkan Rudal di Tengah Latihan Militer AS-Korsel

Korea Utara kembali melakukan peluncuran rudal balistik pada Selasa (14/3) kemarin. hal tersebut juga telah dikonfirmasi militer Korea Selatan.

Negara pimpinan Kim Jong Un itu, diketahui menembakkan dua rudal balistik dengan jarak pendek di lepas pantai timurnya antara pukul 07.41 dan 07.51 waktu setempat.

Peluncuran yang dilakukan Korea Utara tersebut, merupakan yang terbaru dari serangkaian uji coba senjata yang dilakukan Korea Utara, sekaligus bentuk kecaman atas latihan militer gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan yang dimulai pada Minggu ini.

Uji coba terbaru Korea Utara ini dilakukan di tengah latihan militer bersama Korea Selatan di Amerika Serikat (AS).

“Rudal yang diluncurkan dari kota pesisir barat daya Jangyon terbang melintasi Korea Utara sebelum mendarat di laut lepas pantai timur negara itu,” ujar Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dikutip pada Rabu (15/3).

Kedua rudal dilaporkan menempuh jarak sekitar 620 km. Jarak penerbangan yang dilaporkan menunjukkan rudal menargetkan Korea Selatan, yang menampung sekitar 28.000 tentara AS. Militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai “provokasi besar” yang merusak stabilitas di Semenanjung Korea.

Pasukan Korea Selatan dan AS sendiri, telah memulai Latihan militer bersama yang dijuluki “Freedom Shield” pada Senin (13/3) lalu, selama 11 hari ke depan.

Kerjasama militer antar dua negara itu, lantas dinilai oleh Korea Utara sebagai langkah awal untuk invansi.

“Korea Utara kemungkinan akan melakukan berbagai jenis pengujian dan Latihan senjata untuk menunjukan pencegahan perangnya dan melakukan Latihan simulasi perang,” kata Ellen Kim, Wakil Direktur Ketua Korea di Pusat Kajian Strategis dan Internasional.

Kim juga menjelaskan, bahwa Korea Utara dapat meluncurkan Rudal Balistik antarbenua pada sudut normal, mengutip ancaman Kim Yo Jong untuk mengubah Pasifik menjadi jarak tembak.

Sebagai tanggapan, Korea Utara mengecam keras Latihan militer bersama Korea Selatan dan AS, karena menghidupkan Kembali latihan lapangan yang telah ditangguhkan setelah KTT pertama AS-Korea Utara di Singapura pada Juni 2018 lalu.

Menurut Ned Price Departemen Luar Negeri AS, menggarisbawahi bahwa tindakan agresif Korea Utara tersebut telah membahayakan lingkungan keamanan di Asia Timur Laut dan Kawasan Indo-Pasifik.

Sementara terkait Latihan militer bersama antar Korea Selatan dan AS, itu merupakan sebuah Kerjasama yang sudah berlangsung lama, rutin, dan bersifat defensif. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *