HeadlineLensa Terkini

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 15 Ribu, Lewati Prediksi USGS

Jumlah korban tewas akibat gempa Turki-Suriah pada awal pekan ini, bertambah menjadi lebih dari 15 ribu jiwa per Kamis (9/2) pagi waktu setempat.

Melansir dari AFP, Kamis (9/2), pihak berwenang dan medis Turki melaporkan bahwa sejauh ini ada 12.391 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi pada Senin (6/2) lalu.

Sementara itu, korban tewas akibat gempa di Suriah telah mencapai 2.992 orang. Dengan begitu, total jumlah korban tewas akibat gempa di kedua negara mencapai 15.383 jiwa.

Kedutaan Besar RI untuk Turki di Ankara, juga telah menyampaikan klarifikasi bahwa dua Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia imbas gempa ini.

“Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun otomatis pegang paspor Indonesia,” kata Duta Besar Indonesia untuk Turki Lula Muhamad Iqbal, dikutip Kamis (9/2).

“Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia.” Imbuhnya.

Media Turki juga mencatat, sebanyak lebih dari 50 ribu orang lainnya ikut terluka di Turki dan Suriah akibat gempa paling dahsyat selama 100 tahun terakhir ini.

Jumlah korban tewas itu pun sudah melampaui prediksi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Lembaga itu sebelumnya memperkirakan korban tewas di Turki dan Suriah bisa mencapai 10 ribu orang.

USGS mencatat, 47% peluang korban meninggal dunia tembus antara 1.000 hingga 10.000 jiwa. Ada pula peluang 27% korban tewas bisa menjangkau 100 hingga 1.000 jiwa.

Lebih dari itu, USGS juga mencatat 20% peluang korban tewas bisa mencapai 10 ribu hingga 100 ribu jiwa.

Prediksi ini diambil dari pemodelan berdasarkan sejarah gempa bumi di wilayah tersebut. Perkiraan juga ditentukan dari pertimbangan populasi yang terkena guncangan terberat dan kerentanan struktur di zona yang paling terdampak.

Lebih lanjut, para pakar juga menilai, banyaknya korban berjatuhan ini lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area padat penduduk dan terjadi saat malam hari ketika orang-orang terlelap.

Di sisi lain, banyak warga terutama keluarga korban gempa frustrasi hingga marah akibat menilai pihak berwenang tak gesit melakukan proses evakuasi dan penyelamatan, yang berakibat korban jiwa terus bertambah.

Tim dilaporkan tak hadir di lokasi dalam 12 jam pertama usai bencana. Mereka baru tiba pada Senin malam. Menurut para penduduk, sesampainya di lokasi pun, tim hanya bekerja beberapa jam sebelum istirahat malam.

Sementara itu, pihak berwenang memang mengaku kesulitan melakukan proses penyelamatan dan evakuasi ke lokasi gempa, lantaran banyak akses terputus dan luasnya daerah yang terdampak. Di sisi lain, jumlah personel tim penyelamat masih terus ditambah.

Selain itu, cuaca dingin ekstrem hingga badai salju turut mempersulit proses penyelamatan. Dalam beberapa pekan terakhir, badai salju melanda beberapa wilayah di Turki, termasuk di area terdampak gempa. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *