Lensa Terkini

Kopi Indonesia Mendunia dan Ekspor Meningkat, LPEI Perkuat Program Desa Devisa Kopi

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendukung kuat jalannya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri, melalui program Desa Devisa Klaster Kopi.

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, menjelaskan bahwa kini kopi menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Sehingga melalui program tersebut nantinya akan dapat meningkatkan kekuatan proses produksi dan memperluas pemasaran.

“Kolaborasi kami dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Astra akan memberikan pendampingan kepada 7.541 petani di 82 desa yang berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur,” kata Riyani dalam keterangan resminya, dikutip pada Rabu (2/11).

Adapun Desa Devisa Klaster Kopi LPEI kini sudah ada di Kintamani, Pupuan, Garut, Takengon, Semarang, Temanggung, Bondowoso, Banyuwangi, Malang dan Manggarai Timur.

Lebih lanjut, hal tersebut pun turut didukung oleh  Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute, Rini Satriani, yang menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar dunia dengan total produksi tahun 2020 tercatat mencapai 762,38 ribu ton, meningkat dari sebelumnya 752,51 ribu ton.

“Dari total 762,38 ribu ton tersebut, mayoritas produksi kopi nasional dihasilkan dari provinsi Sumatera Selatan (198,95 ribu ton), Lampung (117,31 ribu ton), Sumatera Utara (76,60 ribu ton), Aceh (73,42 ribu ton) dan Bengkulu (62,28 ribu ton). Sementara wilayah dengan sebaran eksportir nasional terbesar berada di Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Aceh,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Kopi Indonesia (HS 0901) sepanjang Januari-Agustus 2022 tercatat mencapai USD698,18 juta atau naik sebesar 45,52% (yoy) dibandingkan Januari-Agustus 2021.

Sementara dari sisi volume, mengalami peningkatan sebesar 16,60% (yoy) atau mencapai 256,22 ribu ton pada periode yang sama. Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan harga komoditas serta meningkatnya permintaan kopi.

Adapun beberapa negara tujuan eksportir kopi Indonesia, antara lain Amerika Serikat yang menjadi negara tujuan utama dengan nilai ekspor sebesar US$183,69 juta atau 55,63% dari total ekspor kopi nasional pada periode Januari-Agustus 2022.

Kemudian Mesir menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$50,47 juta. Lalu Belgia dengan nilai sebesar US$45,17 juta.

Saat ini kopi Robusta masih mendominasi ekspor kopi Indonesia. Karena jenis biji kopi ini yang paling banyak ditanam dan rasanya khas dengan wangi tembakau. Namun demikian, aroma kopi Arabica nusantara juga tak kalah wangi di dunia. Kopi Gayo dan Mandailing adalah beberapa jenis kopi yang paling disukai oleh masyarakat di Amerika. Bahkan kopi Arabica Jawa Barat menjadi salah satu kopi termahal di dunia. (AR/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *