Lensa Jogja

Komunitas Pendopo Kukuhkan Diri Sebagai Relawan Kemanusiaan

Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi bakal melanda wilayah DIY dan sekitarnya, memantik upaya kesadaran masyarakat untuk mendedikasikan diri menjadi relawan.

Salah satunya, Paguyuban Frekuensi (PWF) pendopo di Kabupaten Bantul. Komunitas radio frekuensi tersebut, kini mulai melangkah sebagai relawan kemanusiaan dan bergabung dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan penanganan kebencanaan.

Hal itu, disampaikan Ketua Pendopo periode 2022-2025, Supadi, saat kegiatan serah terima jabatan di GOR Guwosari, Pajangan, Bantul, Jumat (11/11) malam.

Berbagai hal pun bakal dilakukan guna mempersiapkan kemampuan dan pengetahuan anggota dalam bidang kegawatdaruratan kebencanaan.

“Ini akan menjadi kekuatan baru relawan Kabupaten Bantul. Sekarang sudah ada sekitar 3000 relawan, dengan masuknya komunitas pendopo tentu saja kekuatan akan tambah besar lagi untuk bisa lebih optimal membantu masyarakat,” tutur Waljito, Ketua FPRB Bantul.

Dirintis sejak empat tahun lalu, paguyuban ini awalnya didirikan sebagai komunitas radio frekuensi dengan anggota seluruh pejabat dukuh di Kapanewon Pajangan.

Keberadaannya kian berkembang hingga kini telah memiliki anggota sebanyak lebih dari tiga ribuan orang dari berbagai wilayah di Kabupaten Bantul.

Tekad untuk mengabdikan diri sebagai relawan, tercetus atas kepedulian anggota yang ingin ikut andil dalam upaya membantu pemerintah daerah dan masyarakat, terkait penanganan kebencanaan, baik bencana alam maupun non alam. (JP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *