Lensa Jogja

KIY 10: Barisan Penggema Inspirasi untuk Negeri

Begitulah kira-kira makna tagline Kelas Inspirasi Yogyakarta (KIY) ke-10 yang berbunyi Parade Gema Abyaksa. Kelas Inspirasi Yogyakarta (KIY) kali ini, membawa semangat merangkul untuk berkolaborasi dengan semua pihak. KIY 10 mengusung tiga tema utama, yaitu kolaborasi, literasi, dan digitalisasi yang dituangkan dalam Padu Grahita Jelajah Loka Cita. Literasi merupakan keterampilan yang dinilai krusial. Oleh karena itu, pemenuhan enam literasi dasar (baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan) harus diwujudkan. Mengingat perkembangan zaman yang begitu cepat, digitalisasi menjadi sangat penting. Kecakapan berdigital harus diasah untuk memaksimalkan potensi setiap anak agar tercapai generasi yang melek digital.

Hari Inspirasi KIY 10 dilaksanakan pada Jumat, 1 Maret 2024. Hari Inspirasi merupakan kunjungan mengajar oleh para relawan untuk mengenalkan berbagai profesi kepada para siswa di beberapa sekolah terpilih. Tahun ini, terdapat total 18 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang dikunjungi. Persebaran dari barat ke timur meliputi lima di Kabupaten Kulon Progo, dua di Kabupaten Sleman, satu di Kota Yogyakarta, tiga di Kabupaten Bantul, dan tujuh di Kabupaten Gunung Kidul. Pemilihan sekolah dilakukan melalui survei menyeluruh terlebih dahulu sehingga bisa tepat sasaran.

Melibatkan 167 Relawan Pengajar dari Berbagai Daerah dan Profesi
Sumber Foto : : Aryo Bayu

Penyelenggaraan Hari Inspirasi melibatkan 167 relawan pengajar dengan berbagai latar belakang. Bidang pekerjaan relawan yang paling banyak adalah kesehatan, media, dan keuangan. Ada yang bekerja sebagai ahli forensik, juru dongeng, bankir, dan masih banyak lagi! Jenjang pendidikan terakhir para relawan juga beragam, mulai dari SMA, diploma, S1 sampai dengan S2. Menariknya, 74,6% relawan berasal dari luar Yogyakarta. Jarak geografis tidak melunturkan semangat para relawan untuk menginspirasi. Benar apa yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Setiap orang adalah guru dan guru adalah pejuang tulus tanpa tanda jasa. Di samping relawan pengajar, terdapat 71 relawan dokumentator yang bertugas untuk mengabadikan setiap momen pada Hari Inspirasi.

Harapan di Sela-Sela Pengabdian
Sumber Foto :  Dhanisa

KIY 10 merupakan pengalaman pertamanya mengikuti Kelas Inspirasi di Yogyakarta. “Ketika ditanya apakah mengenal profesi Software Engineer, mereka sama sekali belum pernah tahu ada profesi tersebut,” terang Alysia Alfi. Ia adalah relawan pengajar di SDN Nyaen 2, yang telah menekuni profesinya selama lima tahun. Ia berharap ke depannya, profesi tersebut lebih banyak digeluti, “Semoga setelah mereka pulang, mereka bisa merefleksikan cita-citanya dengan hasil sharing dari teman teman KIY. Semoga semakin banyak Software Engineer di 10-20 tahun kemudian,” ujar relawan yang biasa disapa Alfi itu.

“Senang sekali bisa menceritakan profesi saya di bidang pertanian kepada adik-adik SD Unggulan Aisyiyah, Pandak. Adik-adik maupun guru-guru sangat antusias mendengar cerita saya bertani hidroponik,” kata Made Getas Pudak Wangi yang bekerja sebagai wiraswastawan di bidang pertanian. “Saya juga menceritakan bahwa sektor pertanian sangat luas dan memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan, mengingat kegiatan bertani berperan penting dalam penyediaan pangan dan ekonomi dunia. Saya juga memperkenalkan sekilas tentang hama dan penyakit tanaman yang mampu menarik minat adik-adik untuk turut berkecimpung dalam sektor pertanian pada riset,” jelasnya. Ia berharap bisa menginspirasi generasi muda sejak dini untuk dapat berwirausaha dan berkontribusi dalam regenerasi petani-petani di Indonesia.

Tantangan Tersendiri untuk Jenis Profesi yang Terbilang baru
Sumber Gambar : Dimas Hendra Herwanda

“Membawakan materi profesi Arsitek Lanskap di sekolah dasar merupakan tantangan tersendiri karena profesi ini tidak umum. Tapi saya cukup excited karena akhirnya menemukan cara untuk mengenalkan (bagaimana) menggambar dengan tanaman sekaligus memberi ruang untuk anak dekat dengan lingkungan alam, bermain bersama benda-benda alam (batu, ranting, daun) dan bekerja sama membuat karya secara kreatif,” ungkap Prajana Paramita. Baginya yang terpenting adalah anak-anak mengalami pengalaman belajar dan insight baru terkait impiannya yang akan diingat hingga dewasa nanti.

Anissa Wijayati yang berprofesi sebagai Battery Cell Engineer membagikan pengalamannya, “Rombongan belajar solid dan penuh rasa kekeluargaan. Semoga Kelas Inspirasi Yogyakarta dapat memberikan inspirasi kepada murid sekolah dasar dan jangan pernah ragu untuk bermimpi besar, karena impianlah yang mendorong kita untuk mencapai hal-hal yang luar biasa,” pesan relawan pengajar yang mendapatkan Rombel di MI Al-Islam Giwangan itu.

Terakhir ada Alfita Safitri, seorang Food Safety, yang baru pertama kali mengikuti KIY. Menurutnya, KIY menjadi Kelas Inspirasi dengan antusias relawan terbanyak. “Ini pengalaman pertama menjadi relawan hanya mengisi dua kelas. Namun, meskipun hanya mengisi dua kelas, energi yang terkuras sama saja dengan mengisi beberapa kelas di KI lainnya. Hal yang sangat berkesan dari anak-anak MI Al Islam Giwangan adalah kedekatan antara anak-anak dengan para guru di sekolah,” kenangnya.

Sambutan Positif dari Pihak Sekolah dan Dinas Terkait
Sumber Gambar : Dimas Hendra Herwanda

Penyelenggaraan Kelas Inspirasi turut melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah pihak sekolah. Partini, Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Kalinampu II, menyampaikan bahwa para siswa merasa senang dan sangat antusias untuk bertemu para relawan dari berbagai profesi. Beliau berharap kegiatan ini dapat berlanjut sehingga semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin. Selaras dengan yang disampaikan oleh Jumiarti, Korwil Biddik Dinas Pendidikan Kapanewon Semanu, bahwa kehadiran relawan membuat suasana pembelajaran semakin meriah dan membuat siswa semakin semangat. Beliau juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para relawan yang rela datang dari berbagai daerah untuk meluangkan waktu berbagi inspirasi.

Sumber Gambar : Devi Nurjanah

“Sangat berkesan dengan kakak-kakak relawan yang sebenarnya bukan guru, tetapi bersedia mengajar di sekolah yang harus berhadapan pada karakter anak yang mungkin berbeda jauh dari yang mereka bayangkan,” ungkap kepala MI Al-Islam Giwangan, Retna Zumiatun. Beliau mengapresiasi relawan yang turut berupaya memajukan pendidikan di Indonesia. “Harapannya kakak-kakak relawan masih muda yang lebih kreatif dan lebih inovatif dalam memberikan pembelajaran dapat mengikuti kelas inspirasi yang berikutnya,” tutupnya.

Koordinator Umum Kelas Inspirasi Yogyakarta 10, Zidan Pamungkas, berharap terlaksananya Hari Inspirasi dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang profesi. Khususnya kepada anak-anak SD sebagai generasi penerus bangsa. Lebih lanjut, ia mengatakan adanya kegiatan KIY 10 dapat dijadikan tempat untuk bersilaturahmi. Semoga semua pihak yang terlibat dapat terinspirasi untuk lebih berani bermimpi dan bercita-cita. Sampai jumpa di Kelas Inspirasi Yogyakarta selanjutnya!

Sehari cuti, selamanya menginspirasi.

Penulis: Syakhsiyya & Zakariya AF

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/aktivis-perempuan-aceh-masuk-ke-majalah-times-100-sebagai-sosok-inspiratif-di-dunia/

Share