Kemnaker Pastikan TKW yang Viral Nangis ingin Pulang Sudah Diamankan
Siti Kurmeisa, seorang TKW di Arab Saudi yang sempat viral lewat videonya di sosial media, kini telah mendapat perlindungan dari KBRI Riyadh.
Dirjen Bina Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Suhartono, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak bersama pihak kepolisian tak lama setelah mendapat berita tentang Siti Kurmeisa, yang mengaku ingin pulang lantaran tak betah dengan perlakuan majikannya.
“Kami langsung meminta Atnaker di KBRI Riyadh untuk segera melakukan upaya penanganan sesuai ketentuan yang berlaku dan mencari data PMI tersebut,” kata Suhartono dalam keterangannya, dikutip pada Senin (30/1).
Kini, Siti Kurmeisa telah diamankan dan diberi perlindungan di shelter KBRI Riyadh untuk kemudian dimintai keterangan.
Diduga, Siti Kurmeisa bisa sampai di Arab Saudi melalui pihak pemberi kerja yang ilegal. Dugaan tersebut berdasar pada Kepmenaker No.260 tahun 2015, di mana Arab Saudi masih termasuk dalam daftar 19 negara kawasan Timur Tengah yang dilarang untuk dijujuki para PMI.
“Meminta kepada Atnaker KBRI di Riyadh untuk mendalami proses penempatan Siti Kurmeisa, agar bisa diketahui siapa pelaku penempatannya, serta pihaknya akan mengawal atau memonitor permasalahan ini,” lanjutnya.
Selanjutnya, Suhartono pun mengimbau kepada masyarakat agar selektif dan tidak mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar dari bekerja di luar negeri. Terlebih lagi, melalui pihak yang belum jelas kelegalannya.
“Untuk mengetahui atau mendapatkan informasi yang valid tentang proses bekerja ke luar negeri secara prosedural dan benar, bisa mengunjungi dinas tenaga kerja setempat atau layanan terpadu satu atap PMI (LTSA-PMI) terdekat,” terangnya.
Sebelumnya, video yang dibuat oleh Siti Kurmeisa viral di sosial media dan sampai pada Menko Polhukam Mahfud MD. Melalui akun Twitternya, Mahfud MD meminta agar pihak Kepolisian, Kemnaker dan lainnya segera menangani permasalahan TKW tersebut.
Siti Kurmeisa sendiri, dalam videonya, mengaku bahwa dirinya ingin pulang ke Indonesia, lantaran tak betah dengan perlakuan majikannya. Menurutnya, sang majikan dan anak-anak mereka kerap menyalahkannya atas setiap pekerjaan yang dilakukannya. (AKM/L44)
